Evolusi-Teori Evolusi Darwin Bab 1
Variasi Karena Pembudidayaan
Penyebab variabilitas-Effek kebiasaan dan keterpakaian dan ketidaterpakaian bagian-korelasi variasi-pewarisan-karakter varietas domestik-kesulitan membedakan antara varietas dan spesies-Awal variasi domestik dari satu atau lebh spesies-merpati domestik, perbedaan dan asalnya-prinsip seleksi, yang diikuti, efek mereka-seleksi metodik dan tidak sadar-ketidaktahuan asal produksi domestik-lingkungan yang mendukung kekuatan manusia dalam melakukan seleksi
Variasi Karena Pembudidayaan
Penyebab variabilitas-Effek kebiasaan dan keterpakaian dan ketidaterpakaian bagian-korelasi variasi-pewarisan-karakter varietas domestik-kesulitan membedakan antara varietas dan spesies-Awal variasi domestik dari satu atau lebh spesies-merpati domestik, perbedaan dan asalnya-prinsip seleksi, yang diikuti, efek mereka-seleksi metodik dan tidak sadar-ketidaktahuan asal produksi domestik-lingkungan yang mendukung kekuatan manusia dalam melakukan seleksi
Penyebab Variabilitas
Ketika kita membandingkan individu-individu yang memiliki varietas atau sub-varietas yang sama dari tumbuh-tumbuhan dan binatang yang telah lama dibudidayakan, satu hal yang terlintas dalam pikiran kita adalah bahwa pada umumnya mereka lebih berbeda satu dari lainnya daripada perbedaan antar individu dalam satu spesies atau dari satu varietas di alam. Dan jika kita merefleksi keragaman tanaman dan binatang yang dibudidayakan, dan yang telah mengalami variasi sepanjang zaman di bawah cuaca serta penanganan yang berbeda-beda, kita terdorong untuk mengambil kesimpulan bahwa adanya variabilitas besar ini karena produksi domestik telah dibesarkan di bawah kondisi kehidupan yang tidak seragam dan sedikit berbeda dengan keadaan yang ditunjukkan oleh spesies tetuanya di alam bebas. Terdapat pula kemungkinan dalam pandangan yang dikemukakan oleh Andrew Knight, bahwa variabilitas ini mungkin disebabkan karena kelebihan makanan. Terlihat jelas bahwa makhluk organik harus didedahkan selama beberapa generasi terhadap kondisi baru untuk menghasilkan banyak variasi; dan hal itu, ketika organisasi telah mulai bervariasi, umumnya akan terus melakukan variasi selama beberapa generasi. Tidak ada kasus tercatat tentang organisme ber variasi yang berhenti bervariasi ketika dibudidayakan. Tanaman yang sudah lama sekali dikelola, seperti gandum, masih saja meng hasilkan varietas baru; binatang piaraan yang sudah lama dipelihara masih mampu mengalami perbaikan atau modifikasi.
Sejauh yang bisa saya nilai, setelah lama menekuni subjek itu, kondisi-kondisi kehidupan muncul dengan dua cara: secara langsung pada keseluruhan organisasi atau sebagian tertentu saja, dan secara tidak langsung dengan mempengaruhi sistem reproduksi. Berkenaan dengan tindakan langsung, kita harus berfikir bahwa dalam setiap kasus, sebagaimana yang diyakini Profesor Weismann akhir-akhir ini dan sebagaimana yang secara tidak sengaja muncul dalam kerja saya tentang “Variasi melalui Domestikasi”, terdapat dua faktor yakni: sifat organisme dan sifat kondisi. Yang pertama tampaknya jauh lebih penting; karena sepanjang yang dapat kita nilai, untuk variasi yang hampir serupa kadang-kadang muncul di bawah kondisi yang justru tidak sama; dan di sisi lain, variasi-variasi yang tidak sama muncul di bawah kondisi-kondisi yang tampaknya hampir serupa. Pengaruh pada keturunan bisa pasti atau tidak pasti. Pengaruh bisa dianggap pasti jika semua atau hampir semua keturunan dari individu-individu menghadapi kondisi tertentu selama beberapa generasi, mengalami modifikasi dengan cara yang sama. Sangat sulit untuk sampai pada kesimpulan mengenai tingkat perubahan-perubahan yang terjadi secara pasti. Bagaimanapun mungkin ada sedikit keraguan tentang perubahan kecil yang cukup banyak, seperti, ukuran karena banyaknya makanan, warna akibat sifat makanan, ketebalan kulit rambut karena cuaca, dan lain-lain. Masing-masing dari variasi yang tak berkesudahan dan yang kita lihat dalam bulu unggas kita, harus mempunyai sebab yang efisien; dan jika sebab yang sama berpengaruh secara seragam selama banyak generasi pada banyak individu, maka kemungkinan semuanya akan dimodifikasi dengan cara yang sama. Fakta-fakta semacam ini, seperti tumbuhnya tanaman yang kompleks dan luar biasa, yang terus terjadi dari pemberian setetes racun lewat serangga penghasil empedu, menunjukkan kepada kita modifikasi tunggal apa yang bisa dihasilkan dalam kasus tanaman dari perubahan kimia yang ada dalam sifat getah tumbuh-tumbuhan.
Variabilitas yang tidak pasti merupakan hasil yang jauh lebih umum dari kondisi yang berubah dibanding dengan variabilitas yang pasti, dan mungkin memainkan peran lebih penting dalam pembentukan ras domestik kita. Kita melihat variabilitas yang tidak pasti ini dalam keanehan kecil yang tak ada habisnya, yang membedakan individu-individu dalam spesies yang sama dan yang tidak bisa dihitung terjadi karena penurunan sifat baik dari orangtuanya atau dari nenek moyang yang lebih jauh. Bahkan perbedaan biasanya muncul pada pada tumbuhan muda dari sampah yang sama dan pada benih-benih dari kapsul biji yang sama. Pada interval waktu yang panjang, dari jutaan individu yang timbul di negara yang sama dan yang dihidupi dengan makanan yang sama, terdapat penyimpangan-penyimpangan yang sangat mencolok sehingga dapat kita sebut sebagai monstrosities. Namun monstrosities tidak dapat dipisahkan secara tegas dari variasi yang kecil. Semua perubahan struktur semacam itu, entah cuma sedikit atau sangat mencolok, dan yang tampak di kalangan individu-individu yang hidup bersama, bisa dianggap sebagai pengaruh tidak pasti dari kondisi kehidupan pada setiap organisme individu, dengan cara yang hampir sama seperti angin dingin bisa memberi pengaruh berbeda kepada orang; angin dingin tadi bisa menyebabkan batuk, pilek, encok atau reumatik, atau rasa panas di berbagai organ, sesuai dengan sifat tubuh itu sendiri.
Berkenaan dengan apa yang saya sebut sebagai pengaruh tidak langsung dari keadaan yang berubah, yakni melalui sistem reproduksi yang terkena pengaruh, kita boleh berpendapat bahwa variabilitas disebabkan sebagian dari fakta sistem ini yang sangat sensitif terhadap perubahan apa saja dalam kondisi, dan sebagian dari kesamaan antara variabilitas yang muncul kemudian dari persilangan spesies yang berbeda dan variabilitas yang bisa dilihat pada tumbuh-tumbuhan serta binatang yang dibesarkan di bawah kondisi baru atau tidak alami, sebagaimana dikatakan oleh Kolreuter dan yang lain-lainnya. Banyak fakta jelas-jelas menunjukkan, betapa sangat rentannya sistem reproduksi terhadap perubahan-perubahan kecil di lingkungan sekelilingnya. Tidak ada yang lebih mudah daripada menjinakkan binatang dan hanya sedikit hal yang lebih sulit daripada membiakkan binatang dalam kurungan, bahkan ketika si jantan dan si betina kawin. Begitu banyak binatang yang tidak mau berkembang biak, meskipun dipelihara dalam keadaan yang hampir bebas di negara asalnya! Ini umumnya, namun sebenarnya keliru, berhubungan dengan insting yang dilemahkan. Tanaman yang dibudidayakan, banyak yang menunjukkan kesu-buran serta kesegarannya, namun jarang, bahkan tidak pernah menghasilkan biji! Pada beberapa kasus, ditemukan adanya perubahan, seperti jumlah air yang banyak atau sedikit pada periode tertentu pertumbuhan, akan menentukan apakah tumbuhan akan menghasilkan biji atau tidak. Di sini saya tidak bisa memberikan detil-detil yang telah saya kumpulkan dan telah saya terbitkan di mana-mana mengenai subjek yang menarik ini, tapi untuk menunjukkan bagaimana hukum tunggal yang menentukan reproduksi binatang di dalam sangkar, saya bisa mengatakan, bahwa binatang pemakan daging, bahkan yang dari daerah tropis sekalipun, bisa berkembang biak secara bebas dalam kurungan, dengan pengecualian terhadap plantigrade atau keluarga beruang yang jarang menghasilkan anak; sementara burung pemakan daging hampir tidak pernah bertelur dengan subur dalam kurungan. Banyak tanaman eksotik yang mempunyai serbuk sari yang sama sekali tidak berguna dalam keadaan yang sama seperti pada cangkokan yang sangat steril. Di satu sisi, kita melihat binatang-binatang piaraan atau tanaman yang dibudidayakan, bisa berkembang biak dengan bebas dalam kurungan, meskipun seringkali sakit-sakitan dan lemah; di sisi lain kita melihat individu-individu yang meskipun waktu kecilnya diambil dari lingkungan alam, dijinakkan dengan sempurna, berumur panjang dan sehat (saya bisa memberikan banyak contoh), namun tetap mempunyai sistem reproduksi yang sangat dipengaruhi oleh sebab-sebab yang tidak dipahami seperti gagalnya melakukan aksi, maka kita tidak perlu heran atas sistem ini, jika terjadi aksi di dalam kurungan, tindakan yang kurang teratur dan melahirkan anak yang tidak mirip dengan tetuanya. Bisa saya tambahkan di sini bahwa karena beberapa organisme bisa berkembang biak secara bebas di bawah kondisi yang sangat tidak alami (contohnya: kelinci dan musang jinak di kandang), ini menunjukkan organ-organ reproduksi mereka tidak mudah terpengaruh; dengan demikian ada beberapa binatang dan tanaman yang tetap bertahan tidak berubah, meskipun dipelihara dan atau dibudidayakan, dan hanya sedikit sekali bervariasi —bahkan mungkin hampir tidak lebih banyak daripada yang di alam bebas.
Beberapa naturalis tetap berpendapat bahwa semua variasi berhubungan dengan pengaruh reproduksi seksual; tentu saja hal ini keliru, karena dalam karya saya yang lain telah saya berikan daftar panjang “sporting plants” seperti yang dinamakan oleh tukang-tukang kebun, yakni tanaman yang tiba-tiba saja menghasilkan satu kuncup dengan sifatnya yang baru dan kadang-kadang sangat berbeda sekali dari sifat kuncup-kuncup lainnya dari tanamana yang sama. Variasi kuncup ini-kalau bisa disebut demikian-dapat diperbanyak lewat cangkokan, offset, dan lain-lain, dan terkadang lewat biji. Tanaman tersebut jarang terdapat di alam bebas, namun tidak jarang dibudidayakan. Kuncup tunggal yang merupakan satu dari ribuan tanam an, yang dihasilkan setelah bertahun-tahun pada pohon yang sama di bawah kondisi yang serupa, dikenal secara tiba-tiba memiliki sifat baru; sedangkan kuncup-kuncup pada pohon-pohon lain yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda pula, kadang-kadang menghasilkan variasi yang hampir sama, misalnya saja kuncup pada pohon persik menghasilkan bunga mawar lumut-di sini kita melihat dengan jelas bahwa sifat kondisi kurang penting dibanding dengan sifat organisme dalam menentukan setiap bentuk khusus variasi-bahkan mungkin tidak lebih penting daripada yang dimiliki percikan api dalam menentukan nyala api, dan dengan percikan api itu seonggok bahan yang mudah terbakar bisa menyala.
Efek Kebiasaan dan keterpakaian dan ketidakterpakaian bagian; Korelasi Variasi; Pewarisan
Perubahan kebiasaan menghasilkan suatu dampak warisan, seperti dalam periode berbunganya tanaman ketika berpindah dari satu cuaca ke cuaca lain. Dalam hal binatang, tidak terpakainya bagian-bagian yang semakin meningkat, memiliki pengaruh yang lebih kentara; sehingga saya bisa mengerti mengapa itik piaraan memiliki berat tulang sayap lebih ringan, dan tulang kaki lebih berat dalam proporsinya dengan keseluruhan kerangka tulang daripada tulang-tulang sama yang dimiliki itik liar; kiranya tak salah jika perubahan ini bisa dikaitkan dengan itik jinak yang lebih jarang terbang serta lebih sering berjalan dibanding dengan tetuanya yang liar. Perkembangan yang baik yang diwariskan dari kelenjar susu pada lembu dan kambing di negara-negara di mana orang-orangnya biasa memeras susu, bila dibandingkan dengan yang ada di negara lain, mungkin bisa merupakan contoh lain tentang dampak pemakaian. Tidak ada satu dari hewan domestik kita yang dapat dinamakan yang di beberapa negara dikenal sebagai telinga jatuh; yang diperkirakan terjadi karena jarang digunakannya otot-otot telinga dimungkinkan karena binatang ini jarang sekali mendengar suara bahaya.
Banyak hukum yang mengatur variasi, beberapa di antaranya dapat dilihat secara samar-samar, dan akan dibicarakan secara singkat setelah ini. Di sini saya hanya akan menyinggung apa yang disebut variasi yang berkorelasi. Perubahan-perubahan penting pada embrio atau larva, kemungkinan akan membawa perubahan-perubahan pada binatang yang sudah matang. Dalam keganjilan, korelasi antara bagian-bagian yang sangat berbeda, sangat tidak biasa. Banyak contoh mengenai hal ini yang diberikan dalam karya besarnya Isidore Geoffrey St. Hilaire. Para peternak percaya bahwa anggota badan yang panjang hampir selalu diikuti atau disertai kepala yang memanjang. Beberapa contoh korelasi semacam itu memang cukup aneh: seperti kucing yang seluruh-nya berwarna putih dan bermata biru pada umumnya tuli; tetapi belakangan ini oleh Tait dinyatakan bahwa hal itu terbatas pada yang jantan saja. Warna dan kecirikhasan sifat dasar berjalan bersama; dari situlah banyak kasus mencolok bisa diberikan di sini di kalangan binatang-binatang dan tumbuhan. Dari fakta-fakta yang dikumpulkan oleh Heusinger, tampak bahwa domba putih dan babi putih rentan terkena luka atau tanaman tertentu, sedangkan yang berwarna gelap terbebas; Profesor Wyman baru-baru ini berkomunikasi dengan saya dengan memberikan ilustrasi tentang fakta tersebut ketika menanyakan kepada para petani di Virginia bagaimana sampai semua babi mereka berwarna hitam, mereka memberitahu kepadanya bahwa babi-babi memakan akar tanaman warna (Lachnanthes) yang membuat tulang-tulang binatang itu berwarna merah muda, dan menyebabkan kuku-kuku binatang itu semuanya berganti menjadi variasi hitam saja. Di sini ditambahkan; "Kami memilih anggota-anggota yang hitam untuk dipelihara, karena mereka itulah yang mempunyai kesempatan baik untuk hidup." Anjing yang tak berbulu mempunyai gigi yang tidak sempurna: binatang yang berbulu panjang dan kasar condong untuk memiliki tanduk panjang atau banyak, karena memang itu tuntutannya. Burung merpati yang kakinya berbulu memiliki kulit di antara jari-jari kakinya; merpati berparuh pendek mempunyai kaki pendek; dan yang berparuh panjang mempunyai kaki besar. Sebab itu jika orang terus menyeleksi dan mengutamakan kekhususan, maka tanpa sengaja ia hampir pasti memodifikasi bagian-bagian lain dari struktur, menunjukkan adanya hukum korelasi yang misterius.
Akibat hukum variasi yang beragam, tidak diketahui namun sedikit dipahami, adalah kompleks dan beranekaragam. Maka sepantasnya untuk mempelajari beberapa tulisan mengenai tanaman-tanaman kuno yang dibudidayakan, seperti bunga bakung, kentang bahkan bunga dahlia dan lain-lain; dan sangat mengejutkan bila memperhatikan perkara-perkara strukur dan keadaan jasmani yang tanpa batas, di mana variasi-variasi dan sub-variasi saling berbeda sedikit satu sama lain. Keseluruhan organisasi tampak menjadi plastis dan mengenai tingkat, ada sedikit penyimpangan dari tingkatan tipe tetuanya.
Variasi yang tidak diwariskan tidaklah penting bagi kita. Namun jumlah dan keragaman penyimpangan struktur yang tidak diwaris kan, yakni penyimpangan psikologis, baik penyimpangan kecil dan besar tak ada habisnya. Tulisan Dr. Prosper Lucas yang ada dalam dua jilid besar mengenai subjek ini adalah yang paling lengkap dan terbaik. Tidak ada keraguan yang lebih besar lagi tentang betapa kuatnya kecenderungan terhadap warisan; seperti kepercayaan dasarnya: keraguan terhadap prinsip ini hanyalah dibuat-buat. Jika ada penyimpangan struktur muncul dan kita melihat penyimpangan ini pada anak dan bapak, kita tidak dapat mengatakan apakah ini bukan karena sebab yang sama, yang mempengaruhi keduanya; tapi dinatara individu, yang terkespose pada kondisi yang sama, deviasi yang jarang, karena beberapa kombinasi lingkungan yang tidak biasa, tampak pada orangtua-katakanlah, satu diantara berjuta individu-dan kemudian muncul kembali pada anakannya, doktrin mengenai kemungkinan memaksa kita untuk menghubungkan pemunculan kembali atau penampakan kembali dengan warisan. Setiap orang tentu pernah mendengar tentang albinisme kulit berbintik-bintik, tubuh banyak rambutnya, dan lain-lain, yang tampak pada beberapa anggota dari famili yang sama. Kalau penyimpangan struktur yang aneh dan jarang saja memang bisa diwariskan, maka penyimpangan yang lebih umum dan kurang begitu aneh bisa diterima sebagai yang bisa diwarisi. Mungkin cara yang benar untuk memandang keselu-ruhan subjek ialah melihat pewarisan dari setiap sifat apa pun sebagai kaidah, dan melihat yang bukan pewarisan sebagai kelainan.
Bagi sebagian besar orang, hukum-hukum yang mengatur pe warisan tidaklah dikenal. Tidak seorang pun dapat mengatakan, mengapa keganjilan yang sama pada individu yang berbeda, entah berspesies sama ataupun berspesies lain, kadang-kadang diwaris kan dan kadang-kadang tidak. Mengapa sifat tertentu anak sering kembali ke sifat kakeknya atau neneknya atau leluhurnya yang lebih jauh; mengapa keganjilan sering ditransmisikan dari satu jenis kelamin ke kedua jenis kelamin, atau ke satu jenis kelamin saja, hal mana lebih umum tetapi secara eksklusif bukan pada jenis kelamin yang serupa. Ini merupakan fakta yang penting bagi kita, bahwa keganjilan-keganjilan dari para pejantan peliharaan kita, seringkali ditransmisikan, entah secara eksklusif atau dalam tingkatan yang jauh lebih besar, kepada pejantan saja. Suatu kaidah yang jauh lebih penting, yang saya kira bisa dipercaya, ialah bahwa pada masa kehidupan kapan pun dari kemunculan keganjilan untuk pertama kali, keganjilan cenderung untuk muncul kembali pada keturunan pada usia yang cocok, meskipun kadang-kadang bahkan lebih awal. Dalam banyak kasus, hal ini bisa justru sebaliknya. Jadi, keganjilan tanduk binatang ternak yang diwariskan dapat muncul hanya pada keturunannya jika usianya hampir dewasa. Keganjilan-keganjilan yang ada pada ulat sutera diketahui muncul pada tahap menjadi ulat atau kepompong. Tetapi penyakit keturun an dan beberapa fakta lainnya membuat saya percaya bahwa kaidah ini mempunyai keluasan yang lebih lebar, dan jika tidak ada sebab yang nyata, mengapa suatu keganjilan harus muncul pada anak di umur tertentu, maka keganjilan tadi tetap cenderung untuk muncul pada periode usia dulu pernah muncul pertama kali pada tetuanya. Saya percaya kaidah ini penting sekali untuk menjelaskan hukum-hukum embriologi. Ucapan tersebut tentu saja terbatas pada pemunculan pertama keganjilan, bukan pada sebab primer yang bisa mempengaruhi ovulus atau pada elemenjantan. Dengan cara yang hampir sama, tanduk yang semakin panjang pada anak dari lembu bertanduk pendek lewat banteng yang bertanduk panjang, meskipun munculnya tanduk di usia yang agak tua, jelas dikarenakan unsur jantan.
Setelah menyingggung subjek tentang reversi, kembali di sini saya akan menunjuk pada pernyataan-pernyataan yang sering dibuat oleh para naturalis, yakni bahwa variasi-variasi yang ada pada binatang piaraan, jika dibiarkan liar, maka sedikit demi sedikit akan berubah kembali ke sifat kelompok aslinya. Namun sudah ada pembuktian bahwa tidak ada pengurangan yang bisa ditarik dari binatang piaraan ke spesies pada sifat alamnya. Saya telah berusaha dengan sia-sia untuk mengungkap fakta-fakta tipuan apa saja yang sering sekali diungkapkan secara terang-terangan. Sangat sulit untuk membuktikan kenyataan ini: maka yang paling aman ialah kita berkesimpulan bahwa banyak sekali varietas-varietas domestik yang sangat mencolok yang tidak mungkin hidup di alam liar. Dalam banyak hal, kita tidak tahu yang mana golongan aslinya, maka dengan demikian kita tidak dapat mengatakan apakah telah terjadi suatu reversi yang hampir sempurna atau tidak. Agar bisa menghindari adanya pengaruh dari saling-silang, perlu satu varietas tunggal yang beralih secara bebas ke tempat barunya. Bagaimanapun, karena variasi-variasi kita jelas secara kadang-kadang kembali ke bentuk-bentuk leluhur-nya dalam hal beberapa sifatnya, maka tampaknya tidak mungkin bagi saya bahwa seandainya kita berhasil dalam menaturalisasi-kan, atau seandainya kita harus membudidayakan beberapa ras selama generasi ke generasi, contohnya kubis di tanah yang sangat jelek (yang dalam kasus ini, pengaruhnya harus dihubungkan dengan dampak dari tanah yang jelek), maka ras tadi kembali ke kelompok asli yang liar, entah sebagian besar atau keseluruhan. Apakah eksperimen ini akan berhasil atau tidak, hal itu tidaklah penting bagi jalur argumen kita; sebab dengan eksperimen itu sendiri keadaan hidup berubah. Bisa ditunjukkan di sini, bahwa variasi-variasi piaraan kita menampakkan kecenderungan kuat untuk kembali, yakni hilangnya sifat-sifat yang telah didapatkan, sementara dipiara dalam kondisi yang sama dan sementara dalam tubuh atau badan yang memadai, sehingga saling persilangan bisa memberikan variasi-variasi kecil dalam struktur lewat percampuran bersama. Dalam kasus ini, saya mengakui bahwa kita tidak dapat menarik kesimpulan apa-apa dari varietas-varietas domestik yang berkaitan dengan spesies. Namun di sini tidak terdapat bayangan petunjuk untuk kepentingan pandangan ini: pernyataan bahwa kita tidak dapat mengembang biakkan kuda tarik dan kuda balap, mengembang biakkan ternak bertanduk panjang dan bertanduk pendek, unggas dari berbagai jenis dan sayur-sayuran selama generasi-generasi yang tanpa batas, akan bertentangan dengan pengalaman.
Karakter Varietas Domestik: Kesulitan untuk Membedakan antara Variasi dan Spesies; Asal Varietas Domestik dari Satu Spesies atau Lebih
Jika kita melihat varietas warisan atau melihat ras-ras binatang piaraan dan tanaman yang dibudidayakan, dan kemudian membandingkannya dengan spesies yang berkerabat dekat, pada umumnya kita merasa dan tahu bahwa dalam setiap jenis piaraan, sebagaimana yang telah dikatakan, terdapat sifat-sifat yang kurang seragam daripada dalam setiap spesies yang asli. Piaraan seringkali mempunyai sifat yang sedikit hebat; yang saya maksud adalah meskipun berbeda satu sama lain dan meskipun berbeda dari spesies-spesies lain dari genus yang sama dalam hal-hal kecil, sering kali mereka juga berbeda dalam tingkatan, jika kita bandingkan satu sama lain, terlebih lagi jika dibandingkan dengan spesies-spesies di alam bebas, tempat mereka berkerabat. Dengan pengalaman-pengalaman ini (dan dengan pengalaman tentang kesuburan varietas yang sempuma ketika disilang-yang akan menjadi subjek pembicaraan nantinya-) ras-ras domestik dari spesies yang sama memiliki perbedaan satu dengan yang lain, dengan cara yang sama seperti perbedaan spesies-spesies yang berkerabat dari genus yang sama di alam bebas; dalam banyak kasus, perbedaannya hanya mengenai tingkatan yang lebih rendah. Hal ini harus diakui kebenarannya, karena ras-ras binatang dan tanaman yang dipelihara telah digolong-golongkan oleh para penilai yang berkompeten sebagai keturunan dari spesies yang mulanya berbeda, dan oleh para penilai yang berkompeten lainnya digolongkan sebagai varietas biasa. Jika ada perbedaan yang sangat mencolok antara ras domestik dan spesies, sumber keraguan tidak akan muncul kembali selamanya. Seringkali diungkapkan bahwa ras domestik tidak berbeda dari setiap ras lainnya dalam hal sifat-sifat nilai generiknya. Dapat ditunjukkan bahwa pernyataan ini tidak benar; namun para naturalis tetap berbeda dalam menentukan karakter-karakter apa saja yang mempunyai nilai generik; semua penilaian semacam ini sekarang bersifat empiris. Seandainya dijelaskan bagaimana asal mula genera di alam bebas, maka akan tampak bahwa kita tidak berhak untuk sering berharap bisa menemukan jumlah generik dari perbedaan yang ada di ras domestik.
Dalam mencoba memperkirakan jumlah perbedaan struktural antara ras-ras domestik yang berkerabat, kita memiliki keraguan dari ketidaktahuan apakah ras-ras tadi diturunkan dari satu spesies tetua atau dari beberapa spesies. Jika hal ini bisa dijelaskan, maka akan menarik sekali. Contohnya, jika bisa ditun jukkan bahwa anjing greyhound (pacuan), anjing terrier, spaniel dan bulldog, yang kita semua tahu bahwa mereka mengembangkan jenisnya secara murni, adalah keturunan dari satu spesies tunggal, kemudian fakta-fakta semacam itu tentunya sangat sulit untuk membuat kita ragu-ragu akan sifat tidak dapat berubah dari satu spesies alam yang sangat berkerabat, contohnya tidak berubahnya anjing hutan-anjing hutan yang hidup di berbagai penjuru bumi yang berbeda-beda. Saya tetap tidak percaya, sebagaimana yang segera akan kita lihat, bahwa seluruh jumlah perbedaan antara beberapa jenis anjing telah dihasilkan dengan pembudidayaan dan pemehharaan. Saya percaya bahwa sebagian kecil perbedaan itu diturunkan dari spesies lain. Dalam kasus ras-ras yang sangat menonjol dari beberapa spesies piaraan lain-nya ada anggapan atau bahkan petunjuk kuat bahwa semua ditu runkan dari jenis tunggal yang liar.
Seringkali diasumsikan bahwa manusia memilih binatang dan tumbuhan yang memiliki kecenderungan yang sangat melekat untuk bervariasi agar bisa dipelihara dan dibudidayakan, demikian, juga agar bisa bertahan di berbagai cuaca. Saya tidak memperdebatkan bahwa kapasitas-kapasitas ini telah banyak menambah nilai sebagian besar produksi piaraan kita; tetapi ketika seorang liar pertama kali menjinakkan binatang, bagaimana mungkin ia bisa tahu, apakah binatang itu akan berubah lewat suksesi generasi, dan apakah binatang itu akan tahan terhadap cuaca lain? Apakah kecilnya variabilitas keledai dan angsa, atau apakah sedikitnya daya tahan rusa kutub terhadap panas atau sedikitnya daya tahan unta terhadap dingin telah menghalangi domestikasi mereka? Di sini saya tidak dapat meragukan, bahwa seandainya ada binatang atau tanaman lain yang sama jumlahnya dengan jumlah binatang atau tanaman hasil budidaya, dan termasuk kelas yang berbeda dan negara yang berbeda/ kemudian binatang dan tanaman tidak kita ambil dari keadaan alam liar serta dapat dikembangbiakkan dengan jumlah keturunah yang sama dengan yang dipelihara, mereka akan bervariasi yang rata-rata sama besar seperti variasi yang dialami oleh spesies tetua dari hasil pembudidayaan kita yang ada.
Dalam kasus kebanyakan binatang dan tanaman yang dipe lihara sejak lama sekali, tidak mungkin kita sampai pada kesimpulan apakah mereka itu diturunkan dari satu spesies liar atau beberapa spesies. Argumen yang terutama dianut oleh orang-orang yang percaya pada sumber ganda dari binatang-binatang piaraan kita ialah bahwa kita temukan pada zaman terdahulu, pada monumen-monumen Mesir dan pada para penghuni telaga di Swiss, banyak keragaman dalam keturunan-keturunan; dan bahwa sebagian dari keturunan kuno tersebut sangat mirip, atau bahkan sama dengan yang ada sekarang. Tapi ini hanya membuang ke belakang sejarah peradaban dan menunjukkan bahwa binatang-binatang itu sudah dipelihara jauh lebih lama daripada yang diperkirakan. Para penghuni telaga di Swiss telah membudidayakan beberapa jenis tanaman gandum, gerst, kacang, jenis opium untuk minyak dan tanaman rami. Mereka mempunyai beberapa binatang piaraan. Orang-orang itu juga berniaga dengan bangsa-bangsa lainnya. Dari situ kelihatan, sebagaimana yang dikatakan Heer, bahwa di zaman dulu mereka sudah maju dalam peradaban. Dan sekali lagi secara tidak langsung hal ini menyiratkan suatu zaman sebelumnya yang kurang beradab yang berlangsung lama, di mana binatang-binatang piaraan diternak oleh suku-suku yang berbeda-beda di berbagai distrik, mungkin telah memberikan variasi serta melahirkan ras-ras yang berbeda. Sejak ditemukannya alat-alat batu di dalam fbrmasi tanah dangkal yang ada di bagian-bagian dunia, semua ahli geologi percaya bahwa pada zaman purbakala sudah ada orang barbar; dan kita tahu bahwa pada zaman sekarang hampir tidak ada suku barbar yang tidak memelihara binatang piaraan, paling tidak anjing.
Asal kebanyakan binatang-binatang piaran kita mungkin akan tetap samar-samar untuk selamanya. Tetapi di sini saya bisa menyatakan bahwa dengan melihat anjing-anjing piaraan dari seluruh dunia dan setelah mengumpulkan fakta-fakta yang sudah dikenal dengan jerih payah, saya sampai pada kesimpulan bahwa beberapa spesies liar Canidae telah dijinakkan dan bahwa darah mereka, yang karena beberapa kasus mungkin tercampur, mengalir ke nadi-nadi binatang piaraan kita. Mengenai kambing dan domba, saya belum memiliki pendapat yang pasti. Dari fakta-fakta yang disampaikan kepada saya oleh Blyth, mengenai kebiasaan, suara, konstitusi, dan struktur ternak India yang berpunuk, hampir pasti bahwa binatang-binatang tadi merupakan keturunan golongan asli yang berlainan dari ternak Eropa kita. Dan beberapa penilai yang kompeten percaya bahwa ternak Eropa tersebut mempunyai dua atau tiga leluhur liar entah ini layak disebut spesies atau tidak. Kesimpulan ini, seperti halnya kesimpulan tentang ternak biasa dan temak berpunuk bisa dipandang sebagai kesimpulan yang dibuat dari hasil penyelidikan-penyelidikan yang luar biasa dari Profesor Rutimeyer. Sedangkan mengenai kuda, dari alasan-alasan yang tidak dapat saya berikan di sini, dengan ragu saya cenderung untuk percaya — dan ini bertentangan dengan beberapa pengarang bahwa semua ras masuk dalam spesies yang sama. Dengan memelihara hampir semua keturunan unggas Inggris yang hidup, dan dengan mengembang-biakkan serta melakukan persilangan keturunan serta menelitinya, tampak bagi saya secara pasti bahwa semua tadi merupakan keturunan unggas liar India yang disebut Gallus bankiva. Ini adalah kesimpulan Blyth dan dua orang lainnya yang telah menyelidiki burung ini di India. Mengenai itik dan kelinci, yang beberapa keturunannya berbeda satu sama lain, faktanya jelas bahwa mereka semua keturunan dari itik liar dan dari kelinci liar biasa.
Doktrin tentang asal-usul beberapa ras binatang piaraan dari beberapa keturunan asli telah dibawa ke suatu perbedaan yang absurd dan tak masuk akal oleh beberapa pengarang. Mereka percaya bahwa setiap ras yang berkembang murni dan yang membiarkan terjadinya sedikit perubahan sifat memiliki prototipe liarnya. Bagaimanapun juga, paling tidak harus ada benih spesies ternak liar, seperti halnya domba dan beberapa macam kambing yang ada di Eropa dan bahkan beberapa di Inggris. Salah satu pengarang percaya bahwa dulunya ada sebelas spesies liar domba yang khusus di Inggris. Jika kita ingat bahwa sekarang ini Inggris tidak mempunyai satu binatang mamalia khusus, dan Perancis hanya memiliki sedikit binatang mamalia yang berbeda dengan yang di Jerman, begitu juga halnya dengan Hongaria, Spanyol dan lain-lain, tetapi bahwa di masing-masing negara, binatang tadi memiliki beberapa keturunan khusus ternak, domba, dan lain-lain, maka kita harus mengakui bahwa banyak binatang atau keturunan piaraan tentu berasal dari Eropa. Kalau tidak demikian, lalu dari manakah mereka berasal? Demikian juga halnya dengan yang di India. Bahkan dalam kasus keturunan anjing piaraan di seluruh dunia, yang saya akui berasal dari beberapa spesies liar, tidak diragukan telah ada sejumlah besar variasi warisan; karena siapa mau percaya bahwa binatang-binatang yang sangat mirip dengan anjing greyhound Itali, bloodhound, bulldog, pug-dog atau spanie Blenheim dan lain-lain — yang tidak mirip dengan jenis anjing liar Canidae — pernah ada di alam bebas? Orang sering mengatakan dengan seenaknya bahwa semua ras anjing kita dihasilkan lewat persilangan dari beberapa spesies asli; namun dengan persilangan kita hanya bisa mendapatkan bentuk-bentuk dalam tingkatan menengah di antara tetua-tetua mereka. Dan jika kita menjelaskan beberapa ras piaraan kita melalui proses, kita hams mengakui eksistensi bentuk-bentuk sangat ekstrem yang dulu, seperti greyhound Italia, bloodhound, bulldog dan lain-lain yang ada di dalam keadaan liar. Lebih lanjut, kemungkinan membuat ras berbeda lewat persilangan telah sangat dibesar-besarkan. Dan tercatat banyak kasus menunjukkan bahwa suatu ras kadang-kadang bisa saja dimodifikasi lewat persilangan seandainya ada bentuk dari seleksi individu-individu secara seksama yang bisa memberikan sifat yang diinginkan. Namun untuk mendapatkan ras perantara antara dua ras yang sangat berlainan, adalah sangat sulit. Sir J. Sebright telah melakukan eksperimen mengenai hal ini, namun gagal. Keturunan dari persilangan pertama antara dua jenis asli kadang sangat mirip dengan sifatnya (seperti yang saya temukan pada burung merpati), namun jika anjing-anjing bastar ini kita silangkan satu dengan yang lain sampai beberapa keturunan, maka hampir tidak ada dari mereka yang sama, dengan begitu sulitnya tugas ini menjadi nyata.
Merpati Piaraan, Perbedaan dan Asal-usulnya
Karena percaya bahwa yang paling baik ialah mempelajari suatu kelompok khusus, maka setelah merenung, saya memelihara burung merpati piaraan. Saya memelihara setiap jenis burung tersebut yang bisa saya beli atau saya dapatkan. Saya mendapat banyak sokongan berbagai jenis dari beberapa penjuru bumi, terlebih oleh Yang Mulia W Elliot dari India, dan oleh Yang Mulia C. Murray dari Persia. Banyak risalah dalam bermacam-macam bahasa tentang merpati yang telah diterbitkan, dan beberapa dari terbitan tersebut sangat penting karena merupakan sesuatu yang sangat antik. Saya telah berhubungan dengan para penggemar yang cukup menonjol dan telah diperbolehkan bergabung dengan dua klub Merpati London. Keanekaragaman jenis burung ini sungguh menakjubkan. Coba bandingkan jenis burung merpati pos London, dan burung merpati tumbler yang berwajah pendek, dan lihatlah perbedaan paruh yang menakjubkan: perbedaan-perbedaan ini harus serasi dengan kerangka tulang. Burung merpati pos, lebih-lebih yangjantan, juga sangat mencolok dalam perkembangan kulit jengger-di sekitar kepala, dan ini disertai kelopak mata yang memanjang, lobang luar sangat besar dekat hidung, dan nganga mulut yang lebar. Merpati tumbler yang berwajah pendek memiliki paruh yang bentuknya mirip dengan paruh burung kutilang; merpati tumbler biasanya memiliki kebiasaan warisan untuk terbang sangat tinggi di awan-awan, dan menukik tunggang langgang. Merpati katik (runt) adalah burung berukuran besar dengan paruh panjang dan padat dan kaki besar; beberapa dari sub-keturunan ini mempunyai leher sangat panjang, yang lain mempunyai sayap sangat panjang dan ekor panjang, sedangkan yang lainnya lagi mempunyai ekor pendek. Merpati berb ber-kerabat dengan merpati pos, dan bukannya memiliki paruh panjang, tetapi paruh sangat pendek dan lebar. Merpati puter memiliki tubuh yang sangat panjang, sayap dan kaki panjang; temboloknya berkembang besar dan menjadi kebanggaan karena bisa melambung, bisa membuat kagum bahkan membuat tertawa. Merpati turbit mempunyai paruh pendek dan berbentuk kerucut dengan garis bulu berbalik mengarah menurun ke dada. Merpati Jacobin mempunyai bulu terbalik di sepanjang punggung leher, sehingga menyerupai kerudung; dan proporsional dengan ukurannya, burung ini mempunyai sayap panjang dan bulu ekor. Merpati terompet dan merpati tawa (trumpeter dan Laugher), sebagaimana yang diungkapkan dari namanya, mengeluarkan suara dekut yang sangat berlainan dari jenis lainnya. Merpati fantail atau merpati ekor kipas mempunyai bulu ekor berjumlah tiga puluh atau bahkan empat puluh, bukannya dua belas atau empat belas yang merupakan jumlah umum bagi semua anggota famili merpati; bulu ekor tersebut tetap mengembang dan berdiri tegak lurus; burung yang bagus mempunyai kepala dan ekor yang bersentuhan; kelenjar minyak tidakjalan. Akhirnya, pada beberapa jenis piaraan, jantan dan betina memiliki perbedaan yang kecil satu sama lainnya.
Dalam kerangka beberapa jenis burung, perkembangan tulang wajah dalam hal panjang, lebar, dan lekukan sangat berbeda-beda. Bentuk ramus rahang bawah, baik lebarnya maupun panjangnya bervariasi secara mencolok. Jumlah vertebrae (ruas tulang belakang) dan sacrum berbeda-beda, begitu pula jumlah tulang rusuk, sesuai lebarnya serta keberadaan proses. Ukuran dan bentuk lobang yang ada di tulang dada sangat bervariasi demilqan juga tingkat perbedaan serta ukuran relatifdari kedua lengan furcula. Lebar yang proporsional dari nganga mulut, dan panjang yang proporsional dari kelopak mata, lebar lubang hidung, dan lidah (tidak selalu berkorelasi dengan panjang paruh), ukuran tembolok dan ukuran bagian atas aesophagus, perkembangan dan aborsi kelenjar minyak, jumlah bulu sayap primer dan jumlah bulu ekor, panjang sayap dan ekor yang berhubungan satu sama lain dan hubungan dengan tubuh, panjang relatifkaki, jumlah skutela pada jari-jari kaki, perkembangan kulit yang ada di antara jari-jari kaki, semua itu merupakan titik-titik struktur yang bisa berbeda-beda. Lamanya waktu yang dibutuhkan burung agar tumbuh bulunya sempurna berbeda-beda, demikian juga keadaan bulu ketika mengeram, bentuk dan ukuran telur berbeda-beda. Cara terbang, suara dan watak burung dari jenis yang sama pun berlainan secara mencolok. Akhirnya, dalam jenis yang sama, yang jantan dan yang betina mengalami perbedaan satu sama lain dalam tingkatannya.
Secara keseluruhan, paling tidak skor merpati bisa dipilih seandainya hal itu ditunjukkan kepada seorang ornitolog, dan jika ia diberitahu bahwa burung-burung tersebut adalah burung liar, ia tentu akan menggolongkannya sebagai spesies yang sudah ditentukan dengan benar. Lebih lanjut, saya tidak percaya bahwa dalam kasus ini, seorang ornitolog akan menempatkan burung merpati pos Inggris, merpati tumbler berwajah pendek, burung merpati katik, dan burung puter, merpati berb, dan fantail dalam genus yang sama. Yang lebih istimewa, dalam setiap jenis bisa ditunjukkan kepadanya beberapa sub-jenis atau spesies yang diwariskan murni, seperti yang ia sebutkan liar di beberapa tempat.
Adanya perbedaan diantara jenis piaraan merpati, saya yakin bahwa pendapat umum naturalis benar, bahwa semua keturunan berasal dari merpati bukit (Columba livia), termask beberapa ras atau subspesies geografis, yang berbeda sedikit satu sama lain. Karena beberapa alasan yang mendorong saya untuk mempercayai ini dapat diterapkan pada kasus lain, saya akan memaparkannya. Jika beberapa jenis piaraan tidak bervariasi, dan bukan berasal dari merpati bukit, mereka seharusnya berasal dari setidaknya 7-8 stok yang aborigin, karena tidak mungkin untuk dapat bervariasi jika tetuanya kurang dari itu.
Suatu argumen berbobot dan bisa dipakai dalam beberapa kasus lainnya ialah bahwa jenis-jenis yang dispesifikasikan di atas, meskipun pada umumnya cocok dengan merpati bukit yang liar dalam hal konstitusi, kebiasaan, wama, dan hampir semua bagian struktumya, namun di bagian-bagian lain jelas tidak umum. Melalui famili besar merpati Columbidae, kita bisa sia-sia mencari paruh yang menyerupai paruh burung merpati pos Inggris, atau seperti paruh merpati tumbler yang berwajah pendek atau seperti paruh merpati barb; dan sia-sia mencari bulu-berbalik seperti bulunya merpati Jacobin, mencari tembolok seperti kepunyaan puter, bulu ekor seperti kepunyaan fantail. Oleh karena itu jangan hanya beranggapan bahwa orang yang setengah beradab telah berhasil membudidaya-kan beberapa spesies dengan sungguh-sungguh, tetapijuga bahwa secara sengaja atau secara kebetulan ia menemukan spesies yang sama sekali tidak umum, dan selanjutnya bahwa spesies yang seperti ini, lalu menjadi hilang atau tidak diketahui. Begitu banyak kemungkinan aneh yang tidak dimungkinkan dalam tingkatan tertinggi.
Beberapa fakta yang menyangkut warna burung merpati masih menjadi pemikiran. Merpati bukit berwarna biru keabuan dengan pinggang putih, tetapi sub spesies India, C. intermedia dari Strickland, mempunyai bagian pinggang berwarna agak kebiruan. Ekornya mempunyai palang ujung hitam, dengan bulu luar yang pangkal tepian luarnya putih. Sayap-sayapnya mempunyai dua palang hitam. Ada jenis semi domestik dan ada jenis yang sungguh liar yang memiliki variasi dengan warna hitam, di samping dua palang hitam. Beberapa tanda ini tidak terjadi bersama pada spesies lainnya dari seluruh famili tersebut. Sekarang dalam setiap spesies jenis piaraan, dengan mengambil burung yang sudah dipelihara dengan baik, semua tanda tersebut di atas, bahkan sampai ke tepian putih pada bulu luar ekor, kadang-kadang memang cocok dikembangkan secara sempurna. Lebih lanjut, jika burung-burung yang termasuk dua keturunan berbeda atau lebih disi-langkan, tidak ada dari burung-burung tersebut yang berwarna biru ataii mempunyai tanda-tanda tersebut di atas; keturunan bastar sangat cocok untuk mendapat sifat-sifat ini seketika. Untuk memberikan satu contoh dari beberapa contoh yang telah saya amati, saya menyilangkan beberapa burung fantail putih, yang bisa berkembang biak secara nyata dengan beberapa merpati barb hitam dan yang terjadi, varietas biru dari burung barb adalah sangat jarang; di Inggris saya tidak pernah mendengar contohnya. Burung bastarnya berwarna hitam, coklat dan bercorang-coreng. Saya juga menyilangkan merpati barb dengan merpati bintik, yakni merpati putih dengan ekor merah dan bintik merah di dahinya dan yang terkenal jelek perkembangbiakannya; bastar nya ternyata berwarna kehitam-hitaman dan corang-coreng. Kemudian saya menyilangkan salah satu dari bastar barb-fantail dengan bastaran berbintik dan mereka menghasilkan burung berwarna biru indah, dengan pinggang putih, palang sayap hitam dobel, bulu ekor bertepi putih dan melintang, seperti merpati bukit liar. Atas prinsip yang sudah dikenal baik tentang kembali ke sifat-sifat leluhurnya, kita dapat memahami fakta-fakta ini seandainya semua jenis piaraan diturunkan dari merpati bukit. Tetapi jika kita mengingkari hal ini, kita harus membuat satu dari dua perkiraan yang sangat tidak mungkin berikut ini. Pertama, beberapa keturunan asli yang kita perkirakan berwarna serta bertanda seperti merpati bukit, meskipun spesies lainnya yang ada tidak berwarna dan bertanda seperti itu, sehingga dalam setiap keturunan atau jenis yang tersendiri bisa ada kecenderungan berbalik ke wama dan tanda yang sangat mirip. Atau, kedua, setiap jenis keturunan, bahkan yang paling mumi sekalipun, telah disilang-kan dengan merpati bukit dalam generasi ke generasi; di sini saya bisa mengatakan selusin atau dua puluh keturunan, karena tidak ada contoh yang dikenal mengenai keturunan persilangan yang berbalik, kembali ke nenek moyang berdarah asing, yang hilang karena banyaknya generasi. Dalam suatu jenis yang disilangkan hanya satu kali saja, kecenderungan untuk kembali ke suatu sifat yang berasal dari persilangan semacam itu tentu saja akan menjadi semakin berkurang, namun jika tidak terjadi persilangan, dan jika dalam suatu jenis ada kecenderungan kembali ke sifat yangsudah hilang selama generasi terdahulunya, maka kecenderungan ini bisa ditransmisikan tanpa berkurang untuk sejumlah genera?i yang tak terhingga. Dua kasus "kembali" yang berbeda ini sering-kali dicampurbaurkan oleh mereka yang telah menulis tentang warisan.
Akhimya, peranakan (hibrid) dari kalangan semua jenis merpati adalah sangat subur, sebagaimana yang bisa saya amati sendiri secara sengaja mengenai jenis-jenis yang sangat berbeda. Sekarang hampir tidak ada kasus yang bisa diketahui mempunyai kepastian per anakan dari dua spesies binatang yang sangat beda yang sama-sama sangat subur. Beberapa pengarang percaya bahwa domestikasi atau pemeliharaan yang berlangsung lama menghilangkan kecen derungan kuat pada kesuburan dalam spesies. Dari sejarahanjing dan sejarah beberapa binatang piaraan lainnya, kesimpulan ini bisa saja benar jikalau diterapkan pada spesies yang mempunyai hubungan erat satu sama lain. Tetapi untuk memperluas hal ini sejauh perkiraan bahwa spesies-spesies yang asalnya berbeda dengan merpati pos, merpati tumbler, puter dan merpati fantail, yang menghasilkan keturunan yang pada hakekatnya sungguh subur, merupakan sesuatu yang sangat gegabah.
Dari beberapa alasan ini, yakni alasan tidak mungkinnya orang zaman dulu membuat tujuh atau delapan spesies merpati yang diperkirakan bisa berkembang biak di dalam pemeliharaan; alasan bahwa spesies perkiraan tidak dikenal di alam liar serta tidak menjadi buas di mana pun; alasan bahwa spesies-spesies ini memberikan sifat-sifat aneh tertentu, jika dibandingkan dengan semua jenis Columbida lainnya, meskipun dalam banyak hal seperti merpati-batu, kadang-kadang muncul warna biru dan berbagai tanda hitam di semua keturunan, baik yang dipelihara secara mumi ataupun yang disilangkan, dan akhirnya alasan bahwa keturunan campuran temyata sangat subur, maka dari alasan-alasan semua tadi, jika disatukan, kita bisa mengambil kesimpulan dengan aman bahwa semua jenis piaraan kita berasal atau diturunkan dari merpati bukit atau Columba-livia dengan sub-spesies geografisnya.
Mendukung pandangan ini, saya bisa menambahkan, pertama-tama bahwa Columba livia liar telah diketahui mampu untuk dipelihara di Eropa dan India, dan bahwa burung ini mempuhyai kecocokan dalam hal kebiasaan serta kemiripan sejumlah bagian struktur dengan semua jenis piaraan kita. Kedua, meskipun dalam sifat-sifat tertentu, burung merpati pos Inggris berbeda dari merpati tumbler berwajah pendek, namun dengan membandingkan beberapa sub-jenis keturunan dari kedua ras tersebut, lebih-lebih yang dibawa dari negara-negara jauh, kita bisa membuat seri atau rangkaian yang hampir sempurna di antara burung-burung tersebut dengan merpati bukit; demikian juga kita bisa membuat seri dalam kasus-kasus lain, tetapi tidak dengan semua jenis. Ketiga, sifat-sifat yang sangat berbeda dari setiap jenis dapat bervariasi secara mencolok dalam masing-masing, contohnya pial dan panjang paruh merpati pos, pendeknya paruh merpati tumbler, jumlah bulu ekor merpati fantail; dan keterangan atas fakta ini akan jelas jika kita membahas Seleksi. Keempat, merpati telah dijaga dan dipelihara dengan perawatan yang sungguh-sungguh, serta digemari oleh banyak orang. Merpati sudah dipelihara selama ribuan tahun di berbagai bagian dunia. Catalan tentang merpati yang dikenal paling tua ialah dalam dinasti Mesir yang kelima, sekitar 3000 tahun Sebelum Masehi, sebagaimana yang ditunjuk-kan Profesor Lepsius kepada saya. Tetapi Birch memberitahu saya bahwa di dalam dinasti zaman dulu, merpati dikenai tagihan biaya. Pada zaman Romawi, seperti yang kami dengar dari Pliny, merpati mempunyai harga sangat tinggi. "Gila, merpati bisa menjadi sangat penting; mereka diperhitungkan oleh tingkat dan ras sebelumnya." Merpati sangat dihargai oleh Akber Khan di India sekitar tahun 1600. Tidak kurang dari 20.000 merpati didatangkan ke istananya. Akber Khan dikirimi beberapa burung sangat langka dari Raja Iran dan Turan; seorang sejarawan istana melanjutkan bercerita, "Dengan menyilangkanjenis-jenis burung, suatu metode yang belum dipraktikkan sebelumnya, Baginda bisa mengembangkan merpati secara menakjubkan." Pada saat yang sama, Belanda pun sangat getol memelihara merpati, seperti halnya orang-orang Romawi kuno. Begitu pentingnya perhatian dalam menjelaskan banyaknya variasi yang telah terjadi pada merpati, akan menjadi jelas jika kita membicarakan Seleksi. Dan kita akan melihat bagaimana beberapa jenis amat sering mem-punyai sifat aneh. Juga merupakan keadaan yang sangat meriye-nangkan bagi produksi jenis-jenis yang berbeda, bahwa merpati jantan dan betina dapat mudah dikawinkan; jenis-jenis yang ber-lainan dapat dipelihara dalam sangkar burung yang besar.
Saya telah mendiskusikan asal-usul merpati piaraan yang sekira-nya memungkinkan, dengan sedikit panjang lebar, namun tetap kurang mencukupi, karena ketika pertama kali memelihara merpati serta mengamati beberapa jenis dan mengetahui bagaimana mereka berkembang biak, saya masih merasa sangat sulit untuk percaya bahwa karena mereka semua telah dipelihara, maka mereka semua dimulai dari tetua yang sama, sebagaimana seorang naturalis sampai pada kesimpulan yang sama mengenai banyaknya spesies burung kicau atau kelompok burung lainnya di alam bebas. Satu keadaan yang sangat menyentuh saya, yakni hampir semua peternak binatang-binatang piaraan dan para pembudidaya tanaman yang telah saya ajak berbincang atau yang tulisan-tulisannya telah saya baca, sangat yakin bahwa beberapa jenis, yang masing-masing telah mereka rawat, diturunkan dari banyak spesies yang asal mulanya berbeda. Coba tanyakan kepada seorang pemelihara ternak Hereford terkemuka, seperti yang pernah saya tanyakan, apakah binatang temaknya mungkin tidak diturunkan dari binatang bertanduk panjang, atau keduanya dari keturunan tetua yang sama, dan ia akan tertawa mencemoohkan anda. Saya tidak pemah bertemu dengan pencinta merpati, unggas, itik, atau kelinci yang tidak yakin bahwa setiap jenis utama diturunkan dari spesies yang berbeda. Van Mons, dalam tulisannya tentang buah pir dan buah apel, menunjukkan bagaimana ia sama sekali tidak percaya beberapa jenis, misalnya saja buah pipih Ribston atau buah apel Codlin, pemah diturunkan dari biji pohon yang sama. Contoh-contoh yang tak terhitung banyaknya dapat diberikan di sini. Saya kira, penjelasannya sederhana saja: dari studi yang berlangsung lama, mereka sangat terkesan dengan perbedaan-perbedaan antara beberapa ras; dan meskipun mereka tahu betui bahwa setiap ras bervariasi sedikit, karena mereka mendapat nilai dengan menye-leksi perbedaan-perbedaan kecil tersebut, mereka tetap tidak mengerti tentang semua argumen umum, dan tetap menolak untuk menyimpulkan dalam pikiran mereka bahwa perbedaan tadi merupakan akumulasi selama generasi-generasi yang silih berganti. Para naturalis yang karena kurang begitu tahu tentang hukum warisan dibanding peternak dan yang pengetahuannya tidak lebih daripada pengetahuan tentang hubungan antara dalam garis keturunan yang panjang, mungkin saja tetap tidak mengakui bahwa banyak ras piaraan kita diturunkan dari tetua yang sama; mungin mereka tidak mempelajari pelajaran tentang kehati-hatian, ketika mereka meremehkan gagasan tentang spesies di alam bebas yang menjadi keturunan lineal dari spesies lain?
Prinsip-prinsip Seleksi yang Diikuti pada Zaman Dahulu dan Dampak-dampaknya
Marilah kita merenungkan sebentar langkah-langkah yang dengannya ras-ras piaraan diproduksi, entah dari satu spesies atau dari beberapa spesies yang sekerabat. Dampak atau pengaruhnya bisa dinisbatkan pada tindakan kondisi eksternal kehidupan secara langsung dan pasti dan bisa pada kebiasaan. Orang yang ingin menjelaskan perbedaan-perbedaan antara kuda tarik dan kuda balap, antar anjing greyhound dan bloodhound, antara merpati pos dan merpati tumbler lewat perantara semacam itu adalah seorang pemberani. Salah satu dari ciri mencolok pada ras-ras piaraan kita adalah bahwa kita melihat adanya adaptasi pada mereka, bukan semata untuk kepentingan binatang atau tumbuh-tumbuhan itu sendiri tetapi untuk kegunaan dan kesenangan manusia. Beberapa variasi yang berguna bagi manusia kemungkinan bisa timbul secara tiba-tiba atau lewat suatu langkah. Banyak para ahli botani misalnya, percaya bahwa tanaman satu genus dan teasel dengan duri-durinya yang tidak dapat ditandingi dengan penemuan mekanis apa pun, hanyalah sebuah variasi dari Dipsacus liar; dan banyaknya perubahan ini bisa saja muncul secara tiba-tiba dalam benih. Begitujuga bisa saja terjadi pada anjing turnspit, juga dalam kasus domba ancon. Tetapi jika kita membandingkan kuda tarik dan kuda balap, unta dan dromedari, berbagai jenis domba yang bisa hidup di tanah garapan atau di padang gunung, jika kita mem bandingkan wol dari satu jenis domba untuk satu tujuan, dan wol dari lain jenis untuk tujuan lain; jika kita membandingkan banyak jenis anjing, yang masing-masing mempunyai kegunaan bagi manusia dengan cara yang berbeda; jika kita membandingkan ayam sabung yang begitu tegar dalam bertarung dengan jenis ayam lainnya yang kurang suka bertarung, dengan ayam petelur yang tidak pernah punya keinginan untuk bertengger, dan dengan ayam batam yang sangat kecil dan moiek; jika kita membandingkan kelompok ras-ras tanaman perkebunan, tanaman dapur, tanaman kebun buah dan tanaman kebun bunga, yang sangat berguna bagi manusia pada musim-musim yang berbeda dan untuk tujuan-tujuan yang berbeda pula, maka saya kira kita hams melihat lebih jauh daripada sekedar melihat variabilitas. Kita tidak dapat memperkirakan bahwa semua jenis dihasilkan secara mendadak, dengan sempurna dan berguna seperti yang kita lihat sekarang ini. Memang dalam banyak kasus, kita tahu bahwa hal ini bukan merupakan sejarah mereka. Kuncinya ialah daya kekuatan manusia dalam seleksi akumulatif: alam memberikan variasi-variasi secara silih berganti; manusia tinggal menambahnya dengan aturan-aturan tertentu yang sekiranya berguna baginya. Dalam hal ini, boleh dikatakan manusia membuat keturunan yang sekiranya berguna bagi dirinya.
Kekuatan besar prinsip seleksi ini tidak bersifat hipotetis. Yang pasti, beberapa peternak, bahkan dalam satu kurun waktu kehidupan, telah memodifikasi jenis-jenis domba dan ternak mereka secara luas. Agar dapat menyadari sungguh-sungguh apa yang telah mereka lakukan, sangat perlu membaca beberapa tulisan mengenai hal tersebut serta perlu meneliti binatang. Para peternak biasanya berbicara tentang kelompok binatang sebagai sesuatu yang bersifat plastis, yang bisa mereka jadikan model sesuka mereka. Jika ada tempat dalam buku ini, saya dapat mengutip banyak bagian buku dari para ahli yang berkompeten mengenai dampak ini. Youatt yang mungkin lebih dikenal daripada individu yang lain karena karya-karyanya tentang pertanian dan yang merupakan penilai yang baik tentang binatang, berbicara mengenai prinsip seleksi sebagai "sesuatu yang memungkinkan seorang. agrikulturis tidak hanya memodifikasi sifat kawanan hewan, tetapijuga sekaligus mengubahnya. Ini merupakan tongkat sihir yang bisa dipakai untuk memerintahkan agar hidup apa pun bentuk dan wujudnya, menurut seleranya" Lord Somerville, ketika berbicara tentang apa yang dilakukan para peternak terhadap domba-dombanya mengatakan, tampak seolah-olah mereka mengapur suatu bentuk yang pada hakekatnya sudah sempurna, pada dinding, dan kemudian memberinya eksistensi." Pada bahan wol yang halus, pentingnya prinsip seleksi tentang domba merino telah begitu dikenal sehingga orang mengikutinya sebagai suatu kejuruan: domba ditempatkan pada kandang dan diselidiki oleh seorang "connoisseur" sebagai gambaran; dan ini dilakukan tiga kali dalam interval bulan; setiap kali, domba tadi ditandai dan digolongkan sehingga yang terbaik bisa diseleksi untuk perkembangbiakan.
Apa yang telah mempengaruhi secara aktual pada para peternak Inggris bisa dibuktikan dengan tingginya harga yang diberikan untuk binatang yang mempunyai silsilah baik. Dan binatang-binatang ini diekspor ke hampir semua bagian bumi. Kemajuan ini sama sekali bukan karena mempersilangkan jenis-jenis yang berbeda-beda; semua peternak yang baik sangat menentang praktik ini, kecuali di kalangan sub-jenis yang sangat dekat kekerabatannya, dan ini pun hanya kadang-kadang. Jika dilakukan penyilangan, seleksi yang paling dekat lebih diperlukan daripada dalam kasus-kasus biasa. Jika seleksi terjadi hanya dengan memisahkan varietas yang sangat berbeda dan mengembang-biakkan dari situ, asas dasarnya harus jelas, karena hampir tidak mudah dilihat. Hal ini menjadi penting karena pengaruh besar yang dihasilkan oleh akumulasi satu arah dari perbedaan-perbedaan selama generasi ke generasi sama sekali kurang dikenal di mata orang yang kurang pendidikan. Dari seribu orang, tidak seorang pun yang memiliki kejelian mata dan kejelian penilaian yang cukup untuk menjadi seorang peternak yang handal. Jika ia dikaruniai sifat-sifat tersebut dan jika ia mempelajari subjek tersebut selama bertahun-tahun serta mengabdikan hidupnya untuk hal itu, ia akan sukses dan mungkin bisa membuat kemajuan-kemajuan besar. Jika ia hanya menginginkan salah satu dari sifat-sifat ini, ia justru pasti gagal. Hanya beberapa orang saja yang mau percaya akan kapasitas alami yang harus dimiliki dan perlunya praktik selama bertahun-tahun untuk menjadi seorang pencinta merpati yang trampil.
Prinsip yang sama ini diikuti oleh hortikulturis; tetapi di sini variasi-variasinya sering lebih kasar. Tidak seorang pun berpikir bahwa produksi pilihan utama kita telah dihasilkan oleh satu variasi tunggal dari keturunan asli. Kita mempunyai bukti-bukti bahwa hal ini tidaklah demikian dalam kasus-kasus di mana ada catatan-catatan tepat yang disimpan; jadi untuk memberikan suatu contoh yang sangat sederhana, kita bisa mencatat bahwa buah frambus tetap bertambah. Kita melihat kemajuan yang mentakjubkan pada sekian banyak bunga milik penanam bunga, ketika bunga-bunga yang ada sekarang dibandingkan dengan gambar-gambar yang dibuat dua puluh atau tiga puluh tahun yang lalu. Begitu jenis tanaman sudah ditanam dengan baik, maka si penanam tinggal memeriksanya di persemaian dan mencabuti yang tidak baik, yang oleh mereka disebut tanaman yang menyimpang dari standar yang semestinya. Adapun yang menyangkut binatang, jenis seleksi-nya diikuti seperti itu. Oleh karenanya hampir tidak ada yang sembrono hingga mau mengembangbiakkan binatangnya yang paling jelek.
Berkaitan dengan tumbuhan, terdapat sarana lain untuk mengamati pengaruh seleksi yang terakumulasi yakni dengan membandingkan diversitas bunga-bunga dalam varietas-varietas berbeda dari spesies yang sama yang ada di taman bunga, yakni diversitas daun, kelopak, atau diversitas akar umbi, atau bagian apa saja yang bernilai di kebun, dibandingkan dengan bunga-bunga berspesies sama; diversitas bunga yang berspesies sama di kebun buah-buahan, dibandingkan dengan daun dan bunga dari serangkaian varietas yang sama. Lihatlah, bagaimana perbedaan daun-daun kubis, dan bagaimana sangat miripnya bunga-bunganya; betapa tidak mirip-nya bunga-bunga "heartsease", dan betapa miripnya daun-daunnya; bagaimana buah dari jenis frambus yang berlainan bisa berbeda dalam hal ukuran, warna, bentuk, dan bulunya, namun bunga-bunganya hanya menunjukkan perbedaan yang sedikit. Di sini varietas yang sangat berbeda dalam satu hal tidak harus berbeda sama sekali dalam hal-hal lain. Setelah diadakan pengamatan seksama, saya mengatakan bahwa hampir tidak ada kasus seperti ini, dan mungkin bahkan tidak pernah ada. Hukum variasi yang berkorelasi, yang kepentingannya tidak pernah dilupakan, akan memastikan adanya beberapa perbedaan; namun, sebagai suatu aturan umum, tidak bisa diragukan lagi bahwa seleksi variasi kecil-kecil yang terus menerus, entah pada daun, bunga ataupun pada buah, akan menghasilkan ras yang berbeda satu dengan yang lainnya, lebih-lebih dalam hal sifat-sifatnya.
Mungkin terdapat keberatan bahwa prinsip seleksi telah tereduksi menjadi praktik-praktik metodologis selama hampir tidak lebih dari seperempat abad; yang jelas hal ini baru diikuti lebih sering pada tahun-tahun terakhir ini, dan banyak tulisan tentang subjek ini yang diterbitkan; dalam hal tingkatan, hasilnya ternyata cepat dan penting. Namun sangat tidak benar kalau hal ini merupakan suatu penemuan modern. Di sini saya bisa memberikan beberapa referensi tentang karya-karya sangat antik, di mana telah diakui pentingnya prinsip ini. Pada zaman barbar dan primitifpada sejarah Inggris, binatang-binatang pilihan seringkali diimpor, maka perlu diberikan undang-undang untuk mencegah ekspor binatang tersebut. Waktu itu ada perintah untuk memusnahkan kuda berukuran tertentu, dan ini bisa dibandingkan dengan pemus-nahan tumbuh-tumbuhan yang dianggap jelek oleh para penanam. Saya berpendapat, prinsip seleksi diberikan secara berbeda dalam ensiklopedia Cina kuno. Aturan-aturan yang eksplisit ditetapkan oleh beberapa penulis klasik Romawi. Dari bagian-bagian dalam Kitab Kejadian, jelas bahwa wama binatang-binatang piaraan adalah warna yang ada pada zaman dulu. Orang-orang biadab sekarang ini sering menyilangkan anjing-anjing mereka dengan binatang-binatang jenis anjing liar untuk memajukan keturunan, dan orang-orang biadab dulu juga melakukan seperti itu, sebagaimana yang diuraikan dalam bagian-bagian buku Pliny. Orang-orang biadab di Afrika Selatan menyeragamkan warna binatang-binatang penarik, seperti yang dilakukan oleh sebagian orang Eskimo terhadap kelompok atau tim anjing mereka. Livingstone menyata-kan bahwa keturunan binatang piaraan yang bagus sangat dihargai oleh orang-orang Negro di pedalaman Afrika, yang belum berhubungan dengan orang Eropa. Beberapa dari fakta-fakta tersebut tidak menunjukkan adanya seleksi yang aktual, tetapi menunjukkan bahwa pengembangbiakan binatang-binatang piaraan dilakukan secara seksama pada zaman dulu, dan sekarang pun dilakukan oleh orang-orang yang peradabannya rendah. Hal itu akan menjadi fakta yang aneh, bahwa tidak ada perhatian terhadap pewarisan, karena pewarisan kualitas baik dan jelek sangat jelas.
Seleksi yang tidak disadari
Pada saat ini, para peternak andalan mencoba membuat keturunan atau sub-keturunan yang lebih unggul dari jenis apa pun yang ada di negara, lewat suatu seleksi metode dengan objek berbeda. Namun untuk tujuan kita, suatu bentuk seleksi yang bisa disebut Tanpa Sadar, yang dihasilkan dari semua orang yang berusaha memiliki dan membiakkan binatang individual yang terbaik adalah lebih penting. Jadi orang yang bermaksud meme-lihara anjing pemburu sudah barang tentu mencoba mendapat-kan anjing yang sebaik mungkin, dan setelah itu baru mengem-bangkannya dari anjingnya sendiri yang paling baik. Namun ia tidak ingin dan tidak mengharapkan keturunan yang berubah secara permanen. Bagaimanapun, kita bisa berkesimpulan bahwa ' selama berabad-abad, proses ini akan mengembangkan dan me-modifikasi pengembangbiakan dengan cara yang sama seperti yang dilakukan Bakewell, Collins dan lain-lain, secara lebih metodis lewat proses yang sama, dan mereka selama hidupnya banyak memodifikasi bentuk dan sifat binatang temak mereka. Perubahan-perubahan jenis yang pelan-pelan dan tak terasakan ini tidak pemah dapat diketahui kecuali jika ukuran aktualnya atau gambar keturunan yang seksama yang dipersoalkan sudah dibuat sejak lama berselang, dengan begitu bisa dipakai untuk perbandingan. Bagaimanapun dalam beberapa kasus, di daerah-daerah yang kurang berbudaya, individu-individu yang tidak berubah atau yang sedikit berubah, tetap ada; di situ ketumnan tidak begitu meng-alami perkembangan. Ada alasan untuk percaya bahwa anjing spanil milik Raja Charles secara tidak disadari telah berubah menjadi anjing cukup besar sejak zaman monarki. Beberapa ahli yang berkompeten yakin bahwa anjing setter secara langsung berasal dari anjing spanil, dan mungkin secara perlahan-lahan berubah dari anjing spanil tersebut. Juga diketahui bahwa anjing pemburu Inggris telah sangat berubah dalam abad terakhir ini, dan sebagaimana yang dipercaya, dalam kasus ini, perubahan tersebut kena pengaruh dari penyilangan dengan foxhound. Namun apa yang menjadi kepedulian kita ialah bahwa perubah an diengaruhi secara tidak sadar dan bertahap, namun dengan begitu efektif, sehingga meskipun anjing pem buru Spanyol dulunya berasal dari Spanyol, tetapi Borrow, sebagaimana yang ia katakan kepada saya, tidak melihat anjing tersebut seperti anjing berburu kita di Spanyol.
Dengan proses seleksi yang sama, dan dengan pelatihan secara seksama, kuda-kuda pacu Inggris telah unggul dalam hal kecepatan dan ukuran atas nenek moyangnya yang di Arab. Lord Spencer dan yang lain-lain telah menunjukkan bagaimana binatang ternak Inggris telah bertambah berat dan menjadi matang lebih awal jika dibandingkan dengan jenis ternak yang dulu dipelihara di negara ini. Dengan membandingkan sifat-sifat yang ada pada merpati pos dan merpati tumbler di Inggris, India dan Persia, kita bisa melacak tahap-tahap yang mereka lalui tanpa mereka rasakan dan tahap terjadinya perbedaan besar dari merpati bukit.
Youatt memberikan suatu ilustrasi sangat bagus mengenai pengaruh-pengaruh jalannya persilangan yang bisa dianggap tak sadar yang selama ini tidak pernah dapat diduga oleh para peternak, atau bahkan diinginkan untuk bisa membuahkan hasil yang teriadi, yakni hasil dan dua keturunan yang berbeda. Seperti yang dikatakan Youatt, dua jenis domba Leicester yang dipelihara oleh Buckey dan Burgess telah diturunkan secara murni selama lima puluh tahun yang lalu sampai sekarang, dari jenis asli milik Bakewell. Tidak ada kecurigaan dalam pikiran orang mengenai hal ini bahwa salah satu dari kedua pemilik ini tidak menyim-pangkan sesuatu dari darah asli jenis binatang milik Bakewell; perbedaan antara domba-domba yang dipelihara kedua orang tersebut begitu besarnya sehingga domba-domba itu tampak mempunyai variasi yang sangat berbeda.
Kalaupun ada orang-orang liar yang masih sangat barbar dan tidak pernah memikirkan sifat warisan pada keturunan binatang-binatang ternak mereka, namun jika ada masa kelaparan atau jika ada peristiwa malang lainnya, binatang yang sangat bergunabagi orang-orang itu untuk suatu tujuan khusus, akan tetapi dijaga secara seksama, dan dengan demikian binatang-binatangpilihan tersebut umumnya akan memberikan keturunan lebih banyak daripada binatang yang kurang bermutu, sehingga dalam kasus ini akan ada semacam seleksi tanpa sadar yang berjalan terus. Dengan terjadinya pembunuhan para wanita tua dan melahapnya pada saat-saat kekurangan maupun karena sudah kurang bernilai dari pada anjing mereka, di sini kita melihat adanya nilai yang dican-tumkan pada binatang oleh orang-orang barbar dari Tierra del Fuego.
Pada tumbuhan, proses kemajuan yang sama dan bertahap melalui pelestarian individu-individu terbaik melalui pemuliaan yang terjadi secara kebetulan, entah mempunyai perbedaan cukup untuk digolongkan sebagai varietas lain pada penampilan pertama, atau belum dan apakah dua spesies ras atau lebih telah bercampur lewat persilangan atau belum dapat dilihat secara jelas dalam bertambahnya ukuran dan keindahan yang kita lihat pada varietas-varietas bunga heartease, pelargonium, dahlia dan tanaman-tanaman lainnya, jika dibandingkan dengan varietas-varietas lain, atau dengan jenis tetuanya. Tidak seorang pun mengharapkan memperoleh bunga heartease atau dahlia kelas wahid dari biji tanaman liar. Tidak seorangpun berharap mengembangkan buah pir kelas wahid dari biji buah pir liar, meskipun mungkin ia berhasil mengembangkannya dari biji jelek yang tumbuh liar, asalkan biji itu dari jenis biji kebun. Buah pir, meski pun sudah dibudidayakan pada zaman dulu, tampak tetap men-jadi buah yang berkualitas rendah, sebagaimana diuraikan Pliny. Saya melihat kejutan besar yang terungkap pada ketrampilan tukang kebun dalam kerja kebunnya, yang telah membuahkan, hasil yang gemilang dari bahan yang tidak baik. Seni ini sebetulnya sederhana dan selama ini hasil akhirnya telah diikuti hampir secara tidak sadar. Ini terjadi karena selalu membudidayakan varietas yang terkenal paling baik, dengan menebarkan biji-bijinya, dan kemudian varietas yang sedikit lebih baik muncul dengan menyeleksinya dan begitu seterusnya. Namun tukang-tukang kebun dari zaman klasik, yang membudidayakan buah-buah pir yang paling baik yang bisa mereka peroleh tidak pernah berpikir alangkah lezatnya buah yang kita makan; meskipun kita menda-patkan buah yang lezat, berkat varietas terbaik yang bisa kita temukan di mana-mana, yang dalam tingkatan kecil pernah mereka pilih dan pelihara secara alami.
Banyaknya perubahan, yang terakumulasi secara pelan-pelan dan tanpa sadar, seperti yang saya yakini, menjelaskan adanya fakta bahwa sudah dikenal dengan baik, bahwa dalam bebe-rapa kasus kita tidak bisa mengenali, oleh sebab itu kita tidak tahu, jenis leluhur liar dari tanaman yang telah lama dibudida yakan di kebun bunga dan kebun sayuran. Jika untuk memaju-kan serta memodifikasi sejumlah tanaman kita sampai pada standar kegunaan yang sekarang bagi manusia, perlu waktu sampai berabad-abad atau ribuan tahun, maka kita bisa tahu, bagaimana Australia, Tanjung Harapan, dan daerah-daerah lain yang dihuni oleh manusia yang belum beradab tidak memberikan satu tanaman pun yang pantas dibudidayakan. Ini bukannya negara-negara yang kaya spesies tidak memproses jenis asli tanaman berguna dalam suatu kesempatan yang aneh, tetapi tanaman-tanaman pribuminya memang belum dikembangkan dengan seleksi yang berkelan-jutan hingga sampai standard kesempurnaan yang bisa dibandingkan dengan apa yang dicapai tanaman di negara-negara yang dulu beradab.
Berkaitan dengan binatang-binatang piaraan yang dipelihara oleh orang yang belum beradab, hal itu hendaknyajangan dipandang sebagai binatang yang selalu berjuang untuk mendapatkan makanannya sendiri, paling tidak selama musim-musim tertentu. Di dua negara yang lingkungannya sangat berlainan, individu-individu dari spesies yang sama, yang sedikit berbeda susunan atau strukturnya, seringkali justru lebih sukses di satu negara daripada di negara lain; maka dengan proses seleksi alam yang akan dijelaskan lebih banyak nantinya, bisa dibentuk dua sub-keturunan. Mungkin hal ini memberikan sebagian penjelasan mengapa varietas-varietas yang dipelihara oleh orang-orang liar memiliki lebih banyak sifat dari spesies aslinya daripada varietas yang dipelihara di negara-negara yang beradab.
Dalam pandangan yang diberikan mengenai peran penting seleksi oleh manusia menjadi jelas bagaimana ras-ras piaraan menunjukkan adaptasi struktur serta kebiasaan menurut keinginan orang atau kesenangan orang. Saya kira, kita bisa memahami lebih lanjut tentang sifat yang sering abnormal dari ras-ras domestik, demikianjuga mengenai perbedaan-perbedaan mereka yang begitu besar dalam hal sifat-sifat luarnya dan perbedaan yang relatif kecil dalam hal bagian-bagian internalnya atau organ-organnya. Orang sulit menseleksi, perbedaan struktur kecuali yang dapat dilihat dengan mudah, dan sebenarnya jarang memperhatikan internalnya. Dia tidak dapat bertindak dengan seleksi, kecuali dengan variasi kecil yang ditunjukkan alam kepadanya. Tidak ada yang mencoba membuat fantail (merpati ekor kipas) hingga dia telah melihat merpati sebelumnya dengan perkembangan ekor yang sedikit berbeda dari yang biasanya, atau puter sampai ia melihat merpati dengan paruh yang berbeda ukurannya dari biasanya. Tapi untuk mengemukakan hal ini, dalam banyak kasus adalah tidak benar sama sekali; hal itu tidak saya ragukan. Orang yang menyeieksi pertama kali seekor merpati yang berekor sedikit lebih besar, tidak pernah bermimpi bagaimana jadinya keturunannya besok melalui seleksi yang berlangsung terus sampai lama, dan yang sebagian tanpa sadar, dan yang sebagian lagi bersifat metodis. Mungkin nenek moyang semua merpati fantail hanya mempunyai empat belas helai bulu ekor, seperti burung fantail Jawa sekarang, atau seperti individu-individu dari keturunan lain atau berbeda, yang sama-sama memiliki tujuh belas bulu ekor. Mungkin merpati puter pertama melambungkan temboloknya tidak lebih besar daripada merpati turbit yang sekarang melembungkan bagian atas aesophagusnya, ini suatu kebiasaan yang diabaikan oleh para pencinta merpati, karena bukan merupakan salah satu yang dimaksud dari keturunan.
Atau orang hendaknya jangan berpikir tentang perlunya penyimpangan besar strukturyang bisa ditangkap mata penggemar: orang bisa merasakan adanya perbedaan kecil sekalipun, dan menjadi sifat manusia untuk menghargai sesuatu yang baru, yang jadi miliknya sendiri, meskipun sedikit. Atau nilai yang dulunya ditetapkan atas adanya perbedaan kecil pada individu-individu berspesies sama, hendaknya jangan ditentukan dari nilai yang ditetapkan sekarang atas perbedaan tersebut, setelah terjadi beberapa keturunan. Sudah diketahui bahwa pada merpati terdapat banyak variasi kecil yang muncul secara kebetulan, namun hal ini ditolak sebagai suatu kesalahan atau penyimpangan dari standar kesempurnaan dari setiap keturunan. Angsa biasa tidak melahirkan varietas-varietas yang mencolok, oleh karenanya angsa Toulouse dan keturunan biasa yang sedikit lain warna serta kege-sitannya tampak sebagai yang berbeda di dalam pameran unggas.
Pandangan-pandangan ini tampaknya ingin menjelaskan apa yang kadang-kadang menjadi perhatian, yakni bahwa kita hampir tidak tahu apa-apa mengenai asal mula sejarah dari binatang piaraan kita. Namun nyatanya, suatu keturunan, seperti halnya suatu diaiek bahasa, hampir tidak dapat dikatakan mempunyai suatu asal mula yang berbeda. Orang melindungi serta mengembang-biakkan suatu individu yang sedikit lain strukturnya, atau orang lebih peduli dari biasanya di dalam mencocokkan binatangnya yang terbaik; jadi di sini orang meningkatkan binatangnya, dan binatang yang sudah meningkat ini sedikit demi sedikit menyebar di kanan kirinya. Tetapi binatang-binatang ini hampir tidak memiliki nama khusus, dan binatang ini, karena hanya sedikit dihargai, sejarahnya pun diabaikan. Jika terus dikembangkan melalui proses yang sama, pelan-pelan, dan bertahap, binatang tadi akan menyebar lebih luas, dan akan dikenal sebagai sesuatu yang lain dan berharga, dan mungkin memperoleh nama kedaerahan. Di negara-negara yang setengah beradab dan yang mempunyai sedikit komunikasi bebas, penyebaran sub-keturunan baru ini merupakan suatu proses yang lamban. Sekali nilainya dikenal orang, prinsip seleksi tidak sadar, sebagaimana yang telah saya katakan, akan selalu cenderung menambah secara pelan-pelan ciri-ciri khusus keturunan, entah keturunan apa pun-mungkin dalam suatu periode, pertam-bahannya lebih banyak daripada dalam periode lainnya, seperti halnya timbul-tenggelamnya keturunan untuk mode-mungkin di satu daerah, penambahannya lebih banyak daripada di daerah lain, sesuai dengan tingkat peradaban penduduk. Tetapi dari catatan yang disimpan mengenai perubahan yang terjadi secara pelan, bervariasi serta tanpa sadar, kemungkinan hal itu sangat kecil.
Lingkungan yang Mendukung kekuatan Manusia dalam melakukan menseleksi
Sekarang saya akan memberikan beberapa komentar tentang lingkungan yang menguntungkan atau sebaliknya yang memberikan kekuatan pada manusia untuk melakukan seleksi. Variabilitas tingkat tinggi jelas-jelas menguntungkan karena secara bebas memberikan bahan-bahan untuk seleksi agar berjalan terus; jadi bukan perbedaan-perbedaan individu yang jauh tidak mencukupi untuk memungkinkan adanya akumulasi sejumlah modinkasi di hampir semua arah yang diinginkan. Tetapi karena variasi-variasi yang secara jelas berguna atau menyenangkan bagi manusia, hanya kadang-kadang saja muncul, maka dengan banyaknya jumlah individu yang dipelihara, kesempatan untuk muncul akan jauh lebih bertambah. Oleh sebab itu, jumlah sangatlah penting untuk sukses. Mengenai prinsip tentang domba-domba bagian Yorkshire, Marshall pernah menyatakan, "Karena domba-domba itu pada umumnya milik orang kecil, dan kebanyakan IN SMALL LOTS maka kebanyakah dalam kelompok kecil mereka tidak pernah dapat ditingkatkan." Di lain pihak para pemelihara kebun bibit; pada pemeliharaan sejumlah besar tanaman yang sama, biasanya jauh lebih sukses di dalam meningkatkan varietas baru dan bermutu daripada para amatir. Banyak individu binatang atau tanaman yang hanya dapat dibesarkan di tempat di mana kondisi untuk perkembangan menguntungkan. Jika individu-individunya hanya sedikit, maka semuanya dimungkinkan untuk dikembangbiakkan, apa pun kualitasnya, dan ini secara efektual akan mencegah seleksi. Namun mungkin unsur yang paling penting ialah bahwa binatang atau tanaman harus punya nilai bagi manusia, sehingga penyimpangan sedikit saja mengenai kualitas atau struktur mendapat-kan perhatian besar. Tidak ada yang dapat dihasilkan kecuali kalau mendapatkan perhatian semacam itu. Saya telah tahu dengan jelas bahwa merupakan keberuntungan besar bahwa strawberry mulai bervariasi di saat tukang kebun mulai memperhatikan tanaman ini. Tidak diragukan bahwa strawberry selalu bervariasi sejak dibudidayakan, namun sayang varietas-varietas kecil telah diabaikan. Bagaimanapun, setelah para tukang kebun memilih tanaman-tanaman individu dengan buah-buahan yang sedikit lebih besar, lebih muda atau lebih bagus, serta menanam biji dari buah itu, dan memilih lagi biji-bijinya yang terbaik, kemudian membiakkannya dari itu, baru varietas-varietas strawberry yang jumlahnya banyak dan menakjubkan tersebut dikembangkan (dengan bantuan penyilangan spesies-spesies yang berbeda) dan ini telah tampak selama setengah abad yang lalu.
Pada binatang, fasilitas dalam mencegah persilangan merupakan unsur penting dalam formasi ras-ras baru-paling tidak, di negara yang telah mempunyai ras-ras lain. Dalam hal ini, tanah cagar alam ikut memainkan bagian. Merpati-merpati dapat dijodohkan untuk hidup dan ini merupakan kegemaran besar bagi pencinta, untuk itu banyak ras yang ditingkatkan dan dipeli-hara kemurniannya, meskipun bercampur dalam kandang yang sama. Lingkungan ini hams sangat mendukung adanya formasi keturunan baru. Saya bisa menambahkan, merpati dapat dibiak-kan dalam jumlah besar, dan angka pertumbuhannya sangat cepat; burung-burung yang kurang bermutu bisa disingkirkan dengan mudah, karena jika disembehh, bisa dihidangkan sebagai makanan. Di sisi lain, kucing, karena kebiasaannya berkeliaran pada malam hari, tidak mudah dapat dipersamakan, meskipun sangat disayang oleh anak-anak dan kaum wanita. Kita jarang melihat keturunan lain yang dipelihara sampai lama; sebagaimana yang kadang-kadang kita lihat, keturunan-keturunan semacam itu hampir selalu diimpor dari negara lain. Meskipun kita tidak ragu-ragu bahwa ada beberapa binatang piaraan yang kurang bervariasi daripada yang lainnya, namun kelangkaan atau tidak adanya keturunan yang berbeda dari kucing, keledai, merak, angsa dan lain-lain bisa dihubungkan dengan seleksi yang belum memainkan peran; pada kucing, karena sulit dijodohkan; pada keledai karena sedikit yang dipelihara orang miskin dan kurang diperhatikan keturun-annya. Di bagian Spanyol dan di bagian Amerika, binatang ini telah dimodifikasi secara mengejutkan dan ditingkatkan dengan penuh seksama: pada merak, karena binatang ini sulit sekali dikembangbiakkan dan tidak dipelihara dalam jumlah banyak; pada angsa, karena punya nilai untuk dua tujuan, yakni bisa dimakan dan diambil bulunya, dan yang lebih khusus, karena tidak ada perasaan senang dalam mempertontonkan keturunan yang berbeda. Tetapi angsa dalam kondisi yang baik ketika dipelihara, tampak tetap memiliki organisasi atau sistem yang kurang luwes, meskipun sudah bervariasi dalam tingkatan kecil, seperti yang sudah saya uraikan di lain tempat.
Beberapa penulis tetap berpendapat bahwa sejumlah variasi yang ada dalam produksi domestik kita segera tercapai, dan setelah itu tidak pernah lebih dari itu. Adalah sedikit terburu-buru untuk menegaskan bahwa dalam satu kasus, batasnya telah tercapai, karena dalam periode baru-baru ini hampir semua binatang dan tanaman mengalami kemajuan besar; dan ini menun-jukkan variasi. Sama juga terburu-burunya jika kita menegaskan bahwa sifat-sifat yang sudah meningkat sampai batas terakhir-nya, dan yang setelah menjadi pasti selama berabad-abad, tidak dapat bervariasi lagi dalam kondisi baru. Tidak diragukan lagi, sebagaimana yang dikatakan oleh Wallace dengan penuh yakin, akhirnya batas atau limit akan tercapai. Contohnya, harus ada batas kecepatan atau ketangkasan pada binatang darat, karena ini akan ditentukan oleh pergeseran yang harus diatasi, oleh berat badan yang harus dibawa, serta kekuatan kontraksi yang ada dalam jaringan-jaringan otot. Namun apa yang menjadi perhatian kita ialah bahwa varietas-varietas domestik dari spesies yang sama berbeda satu dari yang lain hampir dalam setiap sifat, dan ini sudah diperhatikan serta diseleksi orang, dan lebih berbeda dari-pada perbedaan spesies lain dari genus yang sama. Isidore Geoffroy St. Hilaire telah membuktikan ini mengenai ukuran, begitu pula mengenai warna, dan mungkin juga mengenai panjang rambut. Adapun perihal kecepatan atau ketangkasan yang ada pada banyak sifat ciri tubuh, binatang ekiipse jauh lebih cepat dan dray-horse (kuda dray) memiliki kekuatan yang tak tertandingi, melebihi dua spesies alam yang termasuk genus yang sama. Sedangkan mengenai tanaman, biji-biji dari varietas tertentu dari buncis atau jagung mungkin lebih berbeda ukurannya dari-pada perbedaan biji dari spesies lain dalam satu genus yang ada di dua famili yang sama. Pernyataan ini tetap berlaku bagi buah dari beberapa varietas buah prem, dan masih berlaku lebih kuat pada buah melon, maupun dalam kasus-kasus sama lainnya.
Untuk meringkas asal mula ras-ras domestik binatang dan tanaman kita. Kondisi-kondisi kehidupan yang berubah-ubah adalah sangat penting untuk menyebabkan adanya varietas, baik lewat pengaruh langsung pada organisasi atau tubuh, maupun lewat pengaruh tidak langsung pada sistem produktif. Adalah tidak mungkin bahwa varietas menj adi suatu kesatuan yang inheren dan perlu dalam semua lingkungan. Sedikit banyaknya kekuatan warisan dan reversi ikut menentukan apakah variasi-variasinya akan berlanjut. Variabilitas diatur oleh banyak hukum yang tidak diketahui, yang korelasi pertumbuhannya mungkin sangat penting. Sesuatu bisa dihubungkan dengan pengaruh pasti dari kondisi kehidupan, tetapi seberapa banyak, kita tidak tabu. Mungkin pengaruh besar bisa dihubungkan dengan terpakai atau tidaknya bagian yang semakin meningkat. Jadi hasil finalnya rnenjadi sangat kompleks. Dalam beberapa kasus, saling persilangan antara spesies-spesies yang sejak awalnya berlainan tampak memainkan bagian penting dalam asal-usul keturunan. Jika ada beberapa keturunan yang sudah dibentuk dalam suatu negara, rnaka adanya saling silang yang tak sengaja, ditambah bantuan seleksi, jelas-jelas ikut mem-bantu formasi sub-keturunan baru. Namun pentingnya persi langan terlalu dibesar-besarkan, baik yang menyangkut binatang maupun yang menyangkut tanaman yang dikembang biakkan lewat biji. Mengenai tanaman yang secara temporer dikembang-kan lewat pemangkasan, lewat kuncup dan lain-lain, pentingnya persilangan sungguh besar; bagi orang yang membudidayakan, hal itu bisa dianggap variabilitas yang ekstrem, baik dari cangkokan maupun dari blasteran, serta kesuburan cangkokan. Namun tanaman yang tidak dikembangkan lewat biji kurang begitu penting bagi kita, karena daya tahannya hanya sementara. Keseluruhan sebab-sebab perubahan, pengaruh akumulatif seleksi, entah yang diterapkan secara metodologis, secara cepat atau secara tidak sadar dan pelan-pelan tetapi lebih efisien, tampaknya telah menjadi kekuatan yang dominan.
Ketika kita membandingkan individu-individu yang memiliki varietas atau sub-varietas yang sama dari tumbuh-tumbuhan dan binatang yang telah lama dibudidayakan, satu hal yang terlintas dalam pikiran kita adalah bahwa pada umumnya mereka lebih berbeda satu dari lainnya daripada perbedaan antar individu dalam satu spesies atau dari satu varietas di alam. Dan jika kita merefleksi keragaman tanaman dan binatang yang dibudidayakan, dan yang telah mengalami variasi sepanjang zaman di bawah cuaca serta penanganan yang berbeda-beda, kita terdorong untuk mengambil kesimpulan bahwa adanya variabilitas besar ini karena produksi domestik telah dibesarkan di bawah kondisi kehidupan yang tidak seragam dan sedikit berbeda dengan keadaan yang ditunjukkan oleh spesies tetuanya di alam bebas. Terdapat pula kemungkinan dalam pandangan yang dikemukakan oleh Andrew Knight, bahwa variabilitas ini mungkin disebabkan karena kelebihan makanan. Terlihat jelas bahwa makhluk organik harus didedahkan selama beberapa generasi terhadap kondisi baru untuk menghasilkan banyak variasi; dan hal itu, ketika organisasi telah mulai bervariasi, umumnya akan terus melakukan variasi selama beberapa generasi. Tidak ada kasus tercatat tentang organisme ber variasi yang berhenti bervariasi ketika dibudidayakan. Tanaman yang sudah lama sekali dikelola, seperti gandum, masih saja meng hasilkan varietas baru; binatang piaraan yang sudah lama dipelihara masih mampu mengalami perbaikan atau modifikasi.
Sejauh yang bisa saya nilai, setelah lama menekuni subjek itu, kondisi-kondisi kehidupan muncul dengan dua cara: secara langsung pada keseluruhan organisasi atau sebagian tertentu saja, dan secara tidak langsung dengan mempengaruhi sistem reproduksi. Berkenaan dengan tindakan langsung, kita harus berfikir bahwa dalam setiap kasus, sebagaimana yang diyakini Profesor Weismann akhir-akhir ini dan sebagaimana yang secara tidak sengaja muncul dalam kerja saya tentang “Variasi melalui Domestikasi”, terdapat dua faktor yakni: sifat organisme dan sifat kondisi. Yang pertama tampaknya jauh lebih penting; karena sepanjang yang dapat kita nilai, untuk variasi yang hampir serupa kadang-kadang muncul di bawah kondisi yang justru tidak sama; dan di sisi lain, variasi-variasi yang tidak sama muncul di bawah kondisi-kondisi yang tampaknya hampir serupa. Pengaruh pada keturunan bisa pasti atau tidak pasti. Pengaruh bisa dianggap pasti jika semua atau hampir semua keturunan dari individu-individu menghadapi kondisi tertentu selama beberapa generasi, mengalami modifikasi dengan cara yang sama. Sangat sulit untuk sampai pada kesimpulan mengenai tingkat perubahan-perubahan yang terjadi secara pasti. Bagaimanapun mungkin ada sedikit keraguan tentang perubahan kecil yang cukup banyak, seperti, ukuran karena banyaknya makanan, warna akibat sifat makanan, ketebalan kulit rambut karena cuaca, dan lain-lain. Masing-masing dari variasi yang tak berkesudahan dan yang kita lihat dalam bulu unggas kita, harus mempunyai sebab yang efisien; dan jika sebab yang sama berpengaruh secara seragam selama banyak generasi pada banyak individu, maka kemungkinan semuanya akan dimodifikasi dengan cara yang sama. Fakta-fakta semacam ini, seperti tumbuhnya tanaman yang kompleks dan luar biasa, yang terus terjadi dari pemberian setetes racun lewat serangga penghasil empedu, menunjukkan kepada kita modifikasi tunggal apa yang bisa dihasilkan dalam kasus tanaman dari perubahan kimia yang ada dalam sifat getah tumbuh-tumbuhan.
Variabilitas yang tidak pasti merupakan hasil yang jauh lebih umum dari kondisi yang berubah dibanding dengan variabilitas yang pasti, dan mungkin memainkan peran lebih penting dalam pembentukan ras domestik kita. Kita melihat variabilitas yang tidak pasti ini dalam keanehan kecil yang tak ada habisnya, yang membedakan individu-individu dalam spesies yang sama dan yang tidak bisa dihitung terjadi karena penurunan sifat baik dari orangtuanya atau dari nenek moyang yang lebih jauh. Bahkan perbedaan biasanya muncul pada pada tumbuhan muda dari sampah yang sama dan pada benih-benih dari kapsul biji yang sama. Pada interval waktu yang panjang, dari jutaan individu yang timbul di negara yang sama dan yang dihidupi dengan makanan yang sama, terdapat penyimpangan-penyimpangan yang sangat mencolok sehingga dapat kita sebut sebagai monstrosities. Namun monstrosities tidak dapat dipisahkan secara tegas dari variasi yang kecil. Semua perubahan struktur semacam itu, entah cuma sedikit atau sangat mencolok, dan yang tampak di kalangan individu-individu yang hidup bersama, bisa dianggap sebagai pengaruh tidak pasti dari kondisi kehidupan pada setiap organisme individu, dengan cara yang hampir sama seperti angin dingin bisa memberi pengaruh berbeda kepada orang; angin dingin tadi bisa menyebabkan batuk, pilek, encok atau reumatik, atau rasa panas di berbagai organ, sesuai dengan sifat tubuh itu sendiri.
Berkenaan dengan apa yang saya sebut sebagai pengaruh tidak langsung dari keadaan yang berubah, yakni melalui sistem reproduksi yang terkena pengaruh, kita boleh berpendapat bahwa variabilitas disebabkan sebagian dari fakta sistem ini yang sangat sensitif terhadap perubahan apa saja dalam kondisi, dan sebagian dari kesamaan antara variabilitas yang muncul kemudian dari persilangan spesies yang berbeda dan variabilitas yang bisa dilihat pada tumbuh-tumbuhan serta binatang yang dibesarkan di bawah kondisi baru atau tidak alami, sebagaimana dikatakan oleh Kolreuter dan yang lain-lainnya. Banyak fakta jelas-jelas menunjukkan, betapa sangat rentannya sistem reproduksi terhadap perubahan-perubahan kecil di lingkungan sekelilingnya. Tidak ada yang lebih mudah daripada menjinakkan binatang dan hanya sedikit hal yang lebih sulit daripada membiakkan binatang dalam kurungan, bahkan ketika si jantan dan si betina kawin. Begitu banyak binatang yang tidak mau berkembang biak, meskipun dipelihara dalam keadaan yang hampir bebas di negara asalnya! Ini umumnya, namun sebenarnya keliru, berhubungan dengan insting yang dilemahkan. Tanaman yang dibudidayakan, banyak yang menunjukkan kesu-buran serta kesegarannya, namun jarang, bahkan tidak pernah menghasilkan biji! Pada beberapa kasus, ditemukan adanya perubahan, seperti jumlah air yang banyak atau sedikit pada periode tertentu pertumbuhan, akan menentukan apakah tumbuhan akan menghasilkan biji atau tidak. Di sini saya tidak bisa memberikan detil-detil yang telah saya kumpulkan dan telah saya terbitkan di mana-mana mengenai subjek yang menarik ini, tapi untuk menunjukkan bagaimana hukum tunggal yang menentukan reproduksi binatang di dalam sangkar, saya bisa mengatakan, bahwa binatang pemakan daging, bahkan yang dari daerah tropis sekalipun, bisa berkembang biak secara bebas dalam kurungan, dengan pengecualian terhadap plantigrade atau keluarga beruang yang jarang menghasilkan anak; sementara burung pemakan daging hampir tidak pernah bertelur dengan subur dalam kurungan. Banyak tanaman eksotik yang mempunyai serbuk sari yang sama sekali tidak berguna dalam keadaan yang sama seperti pada cangkokan yang sangat steril. Di satu sisi, kita melihat binatang-binatang piaraan atau tanaman yang dibudidayakan, bisa berkembang biak dengan bebas dalam kurungan, meskipun seringkali sakit-sakitan dan lemah; di sisi lain kita melihat individu-individu yang meskipun waktu kecilnya diambil dari lingkungan alam, dijinakkan dengan sempurna, berumur panjang dan sehat (saya bisa memberikan banyak contoh), namun tetap mempunyai sistem reproduksi yang sangat dipengaruhi oleh sebab-sebab yang tidak dipahami seperti gagalnya melakukan aksi, maka kita tidak perlu heran atas sistem ini, jika terjadi aksi di dalam kurungan, tindakan yang kurang teratur dan melahirkan anak yang tidak mirip dengan tetuanya. Bisa saya tambahkan di sini bahwa karena beberapa organisme bisa berkembang biak secara bebas di bawah kondisi yang sangat tidak alami (contohnya: kelinci dan musang jinak di kandang), ini menunjukkan organ-organ reproduksi mereka tidak mudah terpengaruh; dengan demikian ada beberapa binatang dan tanaman yang tetap bertahan tidak berubah, meskipun dipelihara dan atau dibudidayakan, dan hanya sedikit sekali bervariasi —bahkan mungkin hampir tidak lebih banyak daripada yang di alam bebas.
Beberapa naturalis tetap berpendapat bahwa semua variasi berhubungan dengan pengaruh reproduksi seksual; tentu saja hal ini keliru, karena dalam karya saya yang lain telah saya berikan daftar panjang “sporting plants” seperti yang dinamakan oleh tukang-tukang kebun, yakni tanaman yang tiba-tiba saja menghasilkan satu kuncup dengan sifatnya yang baru dan kadang-kadang sangat berbeda sekali dari sifat kuncup-kuncup lainnya dari tanamana yang sama. Variasi kuncup ini-kalau bisa disebut demikian-dapat diperbanyak lewat cangkokan, offset, dan lain-lain, dan terkadang lewat biji. Tanaman tersebut jarang terdapat di alam bebas, namun tidak jarang dibudidayakan. Kuncup tunggal yang merupakan satu dari ribuan tanam an, yang dihasilkan setelah bertahun-tahun pada pohon yang sama di bawah kondisi yang serupa, dikenal secara tiba-tiba memiliki sifat baru; sedangkan kuncup-kuncup pada pohon-pohon lain yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda pula, kadang-kadang menghasilkan variasi yang hampir sama, misalnya saja kuncup pada pohon persik menghasilkan bunga mawar lumut-di sini kita melihat dengan jelas bahwa sifat kondisi kurang penting dibanding dengan sifat organisme dalam menentukan setiap bentuk khusus variasi-bahkan mungkin tidak lebih penting daripada yang dimiliki percikan api dalam menentukan nyala api, dan dengan percikan api itu seonggok bahan yang mudah terbakar bisa menyala.
Efek Kebiasaan dan keterpakaian dan ketidakterpakaian bagian; Korelasi Variasi; Pewarisan
Perubahan kebiasaan menghasilkan suatu dampak warisan, seperti dalam periode berbunganya tanaman ketika berpindah dari satu cuaca ke cuaca lain. Dalam hal binatang, tidak terpakainya bagian-bagian yang semakin meningkat, memiliki pengaruh yang lebih kentara; sehingga saya bisa mengerti mengapa itik piaraan memiliki berat tulang sayap lebih ringan, dan tulang kaki lebih berat dalam proporsinya dengan keseluruhan kerangka tulang daripada tulang-tulang sama yang dimiliki itik liar; kiranya tak salah jika perubahan ini bisa dikaitkan dengan itik jinak yang lebih jarang terbang serta lebih sering berjalan dibanding dengan tetuanya yang liar. Perkembangan yang baik yang diwariskan dari kelenjar susu pada lembu dan kambing di negara-negara di mana orang-orangnya biasa memeras susu, bila dibandingkan dengan yang ada di negara lain, mungkin bisa merupakan contoh lain tentang dampak pemakaian. Tidak ada satu dari hewan domestik kita yang dapat dinamakan yang di beberapa negara dikenal sebagai telinga jatuh; yang diperkirakan terjadi karena jarang digunakannya otot-otot telinga dimungkinkan karena binatang ini jarang sekali mendengar suara bahaya.
Banyak hukum yang mengatur variasi, beberapa di antaranya dapat dilihat secara samar-samar, dan akan dibicarakan secara singkat setelah ini. Di sini saya hanya akan menyinggung apa yang disebut variasi yang berkorelasi. Perubahan-perubahan penting pada embrio atau larva, kemungkinan akan membawa perubahan-perubahan pada binatang yang sudah matang. Dalam keganjilan, korelasi antara bagian-bagian yang sangat berbeda, sangat tidak biasa. Banyak contoh mengenai hal ini yang diberikan dalam karya besarnya Isidore Geoffrey St. Hilaire. Para peternak percaya bahwa anggota badan yang panjang hampir selalu diikuti atau disertai kepala yang memanjang. Beberapa contoh korelasi semacam itu memang cukup aneh: seperti kucing yang seluruh-nya berwarna putih dan bermata biru pada umumnya tuli; tetapi belakangan ini oleh Tait dinyatakan bahwa hal itu terbatas pada yang jantan saja. Warna dan kecirikhasan sifat dasar berjalan bersama; dari situlah banyak kasus mencolok bisa diberikan di sini di kalangan binatang-binatang dan tumbuhan. Dari fakta-fakta yang dikumpulkan oleh Heusinger, tampak bahwa domba putih dan babi putih rentan terkena luka atau tanaman tertentu, sedangkan yang berwarna gelap terbebas; Profesor Wyman baru-baru ini berkomunikasi dengan saya dengan memberikan ilustrasi tentang fakta tersebut ketika menanyakan kepada para petani di Virginia bagaimana sampai semua babi mereka berwarna hitam, mereka memberitahu kepadanya bahwa babi-babi memakan akar tanaman warna (Lachnanthes) yang membuat tulang-tulang binatang itu berwarna merah muda, dan menyebabkan kuku-kuku binatang itu semuanya berganti menjadi variasi hitam saja. Di sini ditambahkan; "Kami memilih anggota-anggota yang hitam untuk dipelihara, karena mereka itulah yang mempunyai kesempatan baik untuk hidup." Anjing yang tak berbulu mempunyai gigi yang tidak sempurna: binatang yang berbulu panjang dan kasar condong untuk memiliki tanduk panjang atau banyak, karena memang itu tuntutannya. Burung merpati yang kakinya berbulu memiliki kulit di antara jari-jari kakinya; merpati berparuh pendek mempunyai kaki pendek; dan yang berparuh panjang mempunyai kaki besar. Sebab itu jika orang terus menyeleksi dan mengutamakan kekhususan, maka tanpa sengaja ia hampir pasti memodifikasi bagian-bagian lain dari struktur, menunjukkan adanya hukum korelasi yang misterius.
Akibat hukum variasi yang beragam, tidak diketahui namun sedikit dipahami, adalah kompleks dan beranekaragam. Maka sepantasnya untuk mempelajari beberapa tulisan mengenai tanaman-tanaman kuno yang dibudidayakan, seperti bunga bakung, kentang bahkan bunga dahlia dan lain-lain; dan sangat mengejutkan bila memperhatikan perkara-perkara strukur dan keadaan jasmani yang tanpa batas, di mana variasi-variasi dan sub-variasi saling berbeda sedikit satu sama lain. Keseluruhan organisasi tampak menjadi plastis dan mengenai tingkat, ada sedikit penyimpangan dari tingkatan tipe tetuanya.
Variasi yang tidak diwariskan tidaklah penting bagi kita. Namun jumlah dan keragaman penyimpangan struktur yang tidak diwaris kan, yakni penyimpangan psikologis, baik penyimpangan kecil dan besar tak ada habisnya. Tulisan Dr. Prosper Lucas yang ada dalam dua jilid besar mengenai subjek ini adalah yang paling lengkap dan terbaik. Tidak ada keraguan yang lebih besar lagi tentang betapa kuatnya kecenderungan terhadap warisan; seperti kepercayaan dasarnya: keraguan terhadap prinsip ini hanyalah dibuat-buat. Jika ada penyimpangan struktur muncul dan kita melihat penyimpangan ini pada anak dan bapak, kita tidak dapat mengatakan apakah ini bukan karena sebab yang sama, yang mempengaruhi keduanya; tapi dinatara individu, yang terkespose pada kondisi yang sama, deviasi yang jarang, karena beberapa kombinasi lingkungan yang tidak biasa, tampak pada orangtua-katakanlah, satu diantara berjuta individu-dan kemudian muncul kembali pada anakannya, doktrin mengenai kemungkinan memaksa kita untuk menghubungkan pemunculan kembali atau penampakan kembali dengan warisan. Setiap orang tentu pernah mendengar tentang albinisme kulit berbintik-bintik, tubuh banyak rambutnya, dan lain-lain, yang tampak pada beberapa anggota dari famili yang sama. Kalau penyimpangan struktur yang aneh dan jarang saja memang bisa diwariskan, maka penyimpangan yang lebih umum dan kurang begitu aneh bisa diterima sebagai yang bisa diwarisi. Mungkin cara yang benar untuk memandang keselu-ruhan subjek ialah melihat pewarisan dari setiap sifat apa pun sebagai kaidah, dan melihat yang bukan pewarisan sebagai kelainan.
Bagi sebagian besar orang, hukum-hukum yang mengatur pe warisan tidaklah dikenal. Tidak seorang pun dapat mengatakan, mengapa keganjilan yang sama pada individu yang berbeda, entah berspesies sama ataupun berspesies lain, kadang-kadang diwaris kan dan kadang-kadang tidak. Mengapa sifat tertentu anak sering kembali ke sifat kakeknya atau neneknya atau leluhurnya yang lebih jauh; mengapa keganjilan sering ditransmisikan dari satu jenis kelamin ke kedua jenis kelamin, atau ke satu jenis kelamin saja, hal mana lebih umum tetapi secara eksklusif bukan pada jenis kelamin yang serupa. Ini merupakan fakta yang penting bagi kita, bahwa keganjilan-keganjilan dari para pejantan peliharaan kita, seringkali ditransmisikan, entah secara eksklusif atau dalam tingkatan yang jauh lebih besar, kepada pejantan saja. Suatu kaidah yang jauh lebih penting, yang saya kira bisa dipercaya, ialah bahwa pada masa kehidupan kapan pun dari kemunculan keganjilan untuk pertama kali, keganjilan cenderung untuk muncul kembali pada keturunan pada usia yang cocok, meskipun kadang-kadang bahkan lebih awal. Dalam banyak kasus, hal ini bisa justru sebaliknya. Jadi, keganjilan tanduk binatang ternak yang diwariskan dapat muncul hanya pada keturunannya jika usianya hampir dewasa. Keganjilan-keganjilan yang ada pada ulat sutera diketahui muncul pada tahap menjadi ulat atau kepompong. Tetapi penyakit keturun an dan beberapa fakta lainnya membuat saya percaya bahwa kaidah ini mempunyai keluasan yang lebih lebar, dan jika tidak ada sebab yang nyata, mengapa suatu keganjilan harus muncul pada anak di umur tertentu, maka keganjilan tadi tetap cenderung untuk muncul pada periode usia dulu pernah muncul pertama kali pada tetuanya. Saya percaya kaidah ini penting sekali untuk menjelaskan hukum-hukum embriologi. Ucapan tersebut tentu saja terbatas pada pemunculan pertama keganjilan, bukan pada sebab primer yang bisa mempengaruhi ovulus atau pada elemenjantan. Dengan cara yang hampir sama, tanduk yang semakin panjang pada anak dari lembu bertanduk pendek lewat banteng yang bertanduk panjang, meskipun munculnya tanduk di usia yang agak tua, jelas dikarenakan unsur jantan.
Setelah menyingggung subjek tentang reversi, kembali di sini saya akan menunjuk pada pernyataan-pernyataan yang sering dibuat oleh para naturalis, yakni bahwa variasi-variasi yang ada pada binatang piaraan, jika dibiarkan liar, maka sedikit demi sedikit akan berubah kembali ke sifat kelompok aslinya. Namun sudah ada pembuktian bahwa tidak ada pengurangan yang bisa ditarik dari binatang piaraan ke spesies pada sifat alamnya. Saya telah berusaha dengan sia-sia untuk mengungkap fakta-fakta tipuan apa saja yang sering sekali diungkapkan secara terang-terangan. Sangat sulit untuk membuktikan kenyataan ini: maka yang paling aman ialah kita berkesimpulan bahwa banyak sekali varietas-varietas domestik yang sangat mencolok yang tidak mungkin hidup di alam liar. Dalam banyak hal, kita tidak tahu yang mana golongan aslinya, maka dengan demikian kita tidak dapat mengatakan apakah telah terjadi suatu reversi yang hampir sempurna atau tidak. Agar bisa menghindari adanya pengaruh dari saling-silang, perlu satu varietas tunggal yang beralih secara bebas ke tempat barunya. Bagaimanapun, karena variasi-variasi kita jelas secara kadang-kadang kembali ke bentuk-bentuk leluhur-nya dalam hal beberapa sifatnya, maka tampaknya tidak mungkin bagi saya bahwa seandainya kita berhasil dalam menaturalisasi-kan, atau seandainya kita harus membudidayakan beberapa ras selama generasi ke generasi, contohnya kubis di tanah yang sangat jelek (yang dalam kasus ini, pengaruhnya harus dihubungkan dengan dampak dari tanah yang jelek), maka ras tadi kembali ke kelompok asli yang liar, entah sebagian besar atau keseluruhan. Apakah eksperimen ini akan berhasil atau tidak, hal itu tidaklah penting bagi jalur argumen kita; sebab dengan eksperimen itu sendiri keadaan hidup berubah. Bisa ditunjukkan di sini, bahwa variasi-variasi piaraan kita menampakkan kecenderungan kuat untuk kembali, yakni hilangnya sifat-sifat yang telah didapatkan, sementara dipiara dalam kondisi yang sama dan sementara dalam tubuh atau badan yang memadai, sehingga saling persilangan bisa memberikan variasi-variasi kecil dalam struktur lewat percampuran bersama. Dalam kasus ini, saya mengakui bahwa kita tidak dapat menarik kesimpulan apa-apa dari varietas-varietas domestik yang berkaitan dengan spesies. Namun di sini tidak terdapat bayangan petunjuk untuk kepentingan pandangan ini: pernyataan bahwa kita tidak dapat mengembang biakkan kuda tarik dan kuda balap, mengembang biakkan ternak bertanduk panjang dan bertanduk pendek, unggas dari berbagai jenis dan sayur-sayuran selama generasi-generasi yang tanpa batas, akan bertentangan dengan pengalaman.
Karakter Varietas Domestik: Kesulitan untuk Membedakan antara Variasi dan Spesies; Asal Varietas Domestik dari Satu Spesies atau Lebih
Jika kita melihat varietas warisan atau melihat ras-ras binatang piaraan dan tanaman yang dibudidayakan, dan kemudian membandingkannya dengan spesies yang berkerabat dekat, pada umumnya kita merasa dan tahu bahwa dalam setiap jenis piaraan, sebagaimana yang telah dikatakan, terdapat sifat-sifat yang kurang seragam daripada dalam setiap spesies yang asli. Piaraan seringkali mempunyai sifat yang sedikit hebat; yang saya maksud adalah meskipun berbeda satu sama lain dan meskipun berbeda dari spesies-spesies lain dari genus yang sama dalam hal-hal kecil, sering kali mereka juga berbeda dalam tingkatan, jika kita bandingkan satu sama lain, terlebih lagi jika dibandingkan dengan spesies-spesies di alam bebas, tempat mereka berkerabat. Dengan pengalaman-pengalaman ini (dan dengan pengalaman tentang kesuburan varietas yang sempuma ketika disilang-yang akan menjadi subjek pembicaraan nantinya-) ras-ras domestik dari spesies yang sama memiliki perbedaan satu dengan yang lain, dengan cara yang sama seperti perbedaan spesies-spesies yang berkerabat dari genus yang sama di alam bebas; dalam banyak kasus, perbedaannya hanya mengenai tingkatan yang lebih rendah. Hal ini harus diakui kebenarannya, karena ras-ras binatang dan tanaman yang dipelihara telah digolong-golongkan oleh para penilai yang berkompeten sebagai keturunan dari spesies yang mulanya berbeda, dan oleh para penilai yang berkompeten lainnya digolongkan sebagai varietas biasa. Jika ada perbedaan yang sangat mencolok antara ras domestik dan spesies, sumber keraguan tidak akan muncul kembali selamanya. Seringkali diungkapkan bahwa ras domestik tidak berbeda dari setiap ras lainnya dalam hal sifat-sifat nilai generiknya. Dapat ditunjukkan bahwa pernyataan ini tidak benar; namun para naturalis tetap berbeda dalam menentukan karakter-karakter apa saja yang mempunyai nilai generik; semua penilaian semacam ini sekarang bersifat empiris. Seandainya dijelaskan bagaimana asal mula genera di alam bebas, maka akan tampak bahwa kita tidak berhak untuk sering berharap bisa menemukan jumlah generik dari perbedaan yang ada di ras domestik.
Dalam mencoba memperkirakan jumlah perbedaan struktural antara ras-ras domestik yang berkerabat, kita memiliki keraguan dari ketidaktahuan apakah ras-ras tadi diturunkan dari satu spesies tetua atau dari beberapa spesies. Jika hal ini bisa dijelaskan, maka akan menarik sekali. Contohnya, jika bisa ditun jukkan bahwa anjing greyhound (pacuan), anjing terrier, spaniel dan bulldog, yang kita semua tahu bahwa mereka mengembangkan jenisnya secara murni, adalah keturunan dari satu spesies tunggal, kemudian fakta-fakta semacam itu tentunya sangat sulit untuk membuat kita ragu-ragu akan sifat tidak dapat berubah dari satu spesies alam yang sangat berkerabat, contohnya tidak berubahnya anjing hutan-anjing hutan yang hidup di berbagai penjuru bumi yang berbeda-beda. Saya tetap tidak percaya, sebagaimana yang segera akan kita lihat, bahwa seluruh jumlah perbedaan antara beberapa jenis anjing telah dihasilkan dengan pembudidayaan dan pemehharaan. Saya percaya bahwa sebagian kecil perbedaan itu diturunkan dari spesies lain. Dalam kasus ras-ras yang sangat menonjol dari beberapa spesies piaraan lain-nya ada anggapan atau bahkan petunjuk kuat bahwa semua ditu runkan dari jenis tunggal yang liar.
Seringkali diasumsikan bahwa manusia memilih binatang dan tumbuhan yang memiliki kecenderungan yang sangat melekat untuk bervariasi agar bisa dipelihara dan dibudidayakan, demikian, juga agar bisa bertahan di berbagai cuaca. Saya tidak memperdebatkan bahwa kapasitas-kapasitas ini telah banyak menambah nilai sebagian besar produksi piaraan kita; tetapi ketika seorang liar pertama kali menjinakkan binatang, bagaimana mungkin ia bisa tahu, apakah binatang itu akan berubah lewat suksesi generasi, dan apakah binatang itu akan tahan terhadap cuaca lain? Apakah kecilnya variabilitas keledai dan angsa, atau apakah sedikitnya daya tahan rusa kutub terhadap panas atau sedikitnya daya tahan unta terhadap dingin telah menghalangi domestikasi mereka? Di sini saya tidak dapat meragukan, bahwa seandainya ada binatang atau tanaman lain yang sama jumlahnya dengan jumlah binatang atau tanaman hasil budidaya, dan termasuk kelas yang berbeda dan negara yang berbeda/ kemudian binatang dan tanaman tidak kita ambil dari keadaan alam liar serta dapat dikembangbiakkan dengan jumlah keturunah yang sama dengan yang dipelihara, mereka akan bervariasi yang rata-rata sama besar seperti variasi yang dialami oleh spesies tetua dari hasil pembudidayaan kita yang ada.
Dalam kasus kebanyakan binatang dan tanaman yang dipe lihara sejak lama sekali, tidak mungkin kita sampai pada kesimpulan apakah mereka itu diturunkan dari satu spesies liar atau beberapa spesies. Argumen yang terutama dianut oleh orang-orang yang percaya pada sumber ganda dari binatang-binatang piaraan kita ialah bahwa kita temukan pada zaman terdahulu, pada monumen-monumen Mesir dan pada para penghuni telaga di Swiss, banyak keragaman dalam keturunan-keturunan; dan bahwa sebagian dari keturunan kuno tersebut sangat mirip, atau bahkan sama dengan yang ada sekarang. Tapi ini hanya membuang ke belakang sejarah peradaban dan menunjukkan bahwa binatang-binatang itu sudah dipelihara jauh lebih lama daripada yang diperkirakan. Para penghuni telaga di Swiss telah membudidayakan beberapa jenis tanaman gandum, gerst, kacang, jenis opium untuk minyak dan tanaman rami. Mereka mempunyai beberapa binatang piaraan. Orang-orang itu juga berniaga dengan bangsa-bangsa lainnya. Dari situ kelihatan, sebagaimana yang dikatakan Heer, bahwa di zaman dulu mereka sudah maju dalam peradaban. Dan sekali lagi secara tidak langsung hal ini menyiratkan suatu zaman sebelumnya yang kurang beradab yang berlangsung lama, di mana binatang-binatang piaraan diternak oleh suku-suku yang berbeda-beda di berbagai distrik, mungkin telah memberikan variasi serta melahirkan ras-ras yang berbeda. Sejak ditemukannya alat-alat batu di dalam fbrmasi tanah dangkal yang ada di bagian-bagian dunia, semua ahli geologi percaya bahwa pada zaman purbakala sudah ada orang barbar; dan kita tahu bahwa pada zaman sekarang hampir tidak ada suku barbar yang tidak memelihara binatang piaraan, paling tidak anjing.
Asal kebanyakan binatang-binatang piaran kita mungkin akan tetap samar-samar untuk selamanya. Tetapi di sini saya bisa menyatakan bahwa dengan melihat anjing-anjing piaraan dari seluruh dunia dan setelah mengumpulkan fakta-fakta yang sudah dikenal dengan jerih payah, saya sampai pada kesimpulan bahwa beberapa spesies liar Canidae telah dijinakkan dan bahwa darah mereka, yang karena beberapa kasus mungkin tercampur, mengalir ke nadi-nadi binatang piaraan kita. Mengenai kambing dan domba, saya belum memiliki pendapat yang pasti. Dari fakta-fakta yang disampaikan kepada saya oleh Blyth, mengenai kebiasaan, suara, konstitusi, dan struktur ternak India yang berpunuk, hampir pasti bahwa binatang-binatang tadi merupakan keturunan golongan asli yang berlainan dari ternak Eropa kita. Dan beberapa penilai yang kompeten percaya bahwa ternak Eropa tersebut mempunyai dua atau tiga leluhur liar entah ini layak disebut spesies atau tidak. Kesimpulan ini, seperti halnya kesimpulan tentang ternak biasa dan temak berpunuk bisa dipandang sebagai kesimpulan yang dibuat dari hasil penyelidikan-penyelidikan yang luar biasa dari Profesor Rutimeyer. Sedangkan mengenai kuda, dari alasan-alasan yang tidak dapat saya berikan di sini, dengan ragu saya cenderung untuk percaya — dan ini bertentangan dengan beberapa pengarang bahwa semua ras masuk dalam spesies yang sama. Dengan memelihara hampir semua keturunan unggas Inggris yang hidup, dan dengan mengembang-biakkan serta melakukan persilangan keturunan serta menelitinya, tampak bagi saya secara pasti bahwa semua tadi merupakan keturunan unggas liar India yang disebut Gallus bankiva. Ini adalah kesimpulan Blyth dan dua orang lainnya yang telah menyelidiki burung ini di India. Mengenai itik dan kelinci, yang beberapa keturunannya berbeda satu sama lain, faktanya jelas bahwa mereka semua keturunan dari itik liar dan dari kelinci liar biasa.
Doktrin tentang asal-usul beberapa ras binatang piaraan dari beberapa keturunan asli telah dibawa ke suatu perbedaan yang absurd dan tak masuk akal oleh beberapa pengarang. Mereka percaya bahwa setiap ras yang berkembang murni dan yang membiarkan terjadinya sedikit perubahan sifat memiliki prototipe liarnya. Bagaimanapun juga, paling tidak harus ada benih spesies ternak liar, seperti halnya domba dan beberapa macam kambing yang ada di Eropa dan bahkan beberapa di Inggris. Salah satu pengarang percaya bahwa dulunya ada sebelas spesies liar domba yang khusus di Inggris. Jika kita ingat bahwa sekarang ini Inggris tidak mempunyai satu binatang mamalia khusus, dan Perancis hanya memiliki sedikit binatang mamalia yang berbeda dengan yang di Jerman, begitu juga halnya dengan Hongaria, Spanyol dan lain-lain, tetapi bahwa di masing-masing negara, binatang tadi memiliki beberapa keturunan khusus ternak, domba, dan lain-lain, maka kita harus mengakui bahwa banyak binatang atau keturunan piaraan tentu berasal dari Eropa. Kalau tidak demikian, lalu dari manakah mereka berasal? Demikian juga halnya dengan yang di India. Bahkan dalam kasus keturunan anjing piaraan di seluruh dunia, yang saya akui berasal dari beberapa spesies liar, tidak diragukan telah ada sejumlah besar variasi warisan; karena siapa mau percaya bahwa binatang-binatang yang sangat mirip dengan anjing greyhound Itali, bloodhound, bulldog, pug-dog atau spanie Blenheim dan lain-lain — yang tidak mirip dengan jenis anjing liar Canidae — pernah ada di alam bebas? Orang sering mengatakan dengan seenaknya bahwa semua ras anjing kita dihasilkan lewat persilangan dari beberapa spesies asli; namun dengan persilangan kita hanya bisa mendapatkan bentuk-bentuk dalam tingkatan menengah di antara tetua-tetua mereka. Dan jika kita menjelaskan beberapa ras piaraan kita melalui proses, kita hams mengakui eksistensi bentuk-bentuk sangat ekstrem yang dulu, seperti greyhound Italia, bloodhound, bulldog dan lain-lain yang ada di dalam keadaan liar. Lebih lanjut, kemungkinan membuat ras berbeda lewat persilangan telah sangat dibesar-besarkan. Dan tercatat banyak kasus menunjukkan bahwa suatu ras kadang-kadang bisa saja dimodifikasi lewat persilangan seandainya ada bentuk dari seleksi individu-individu secara seksama yang bisa memberikan sifat yang diinginkan. Namun untuk mendapatkan ras perantara antara dua ras yang sangat berlainan, adalah sangat sulit. Sir J. Sebright telah melakukan eksperimen mengenai hal ini, namun gagal. Keturunan dari persilangan pertama antara dua jenis asli kadang sangat mirip dengan sifatnya (seperti yang saya temukan pada burung merpati), namun jika anjing-anjing bastar ini kita silangkan satu dengan yang lain sampai beberapa keturunan, maka hampir tidak ada dari mereka yang sama, dengan begitu sulitnya tugas ini menjadi nyata.
Merpati Piaraan, Perbedaan dan Asal-usulnya
Karena percaya bahwa yang paling baik ialah mempelajari suatu kelompok khusus, maka setelah merenung, saya memelihara burung merpati piaraan. Saya memelihara setiap jenis burung tersebut yang bisa saya beli atau saya dapatkan. Saya mendapat banyak sokongan berbagai jenis dari beberapa penjuru bumi, terlebih oleh Yang Mulia W Elliot dari India, dan oleh Yang Mulia C. Murray dari Persia. Banyak risalah dalam bermacam-macam bahasa tentang merpati yang telah diterbitkan, dan beberapa dari terbitan tersebut sangat penting karena merupakan sesuatu yang sangat antik. Saya telah berhubungan dengan para penggemar yang cukup menonjol dan telah diperbolehkan bergabung dengan dua klub Merpati London. Keanekaragaman jenis burung ini sungguh menakjubkan. Coba bandingkan jenis burung merpati pos London, dan burung merpati tumbler yang berwajah pendek, dan lihatlah perbedaan paruh yang menakjubkan: perbedaan-perbedaan ini harus serasi dengan kerangka tulang. Burung merpati pos, lebih-lebih yangjantan, juga sangat mencolok dalam perkembangan kulit jengger-di sekitar kepala, dan ini disertai kelopak mata yang memanjang, lobang luar sangat besar dekat hidung, dan nganga mulut yang lebar. Merpati tumbler yang berwajah pendek memiliki paruh yang bentuknya mirip dengan paruh burung kutilang; merpati tumbler biasanya memiliki kebiasaan warisan untuk terbang sangat tinggi di awan-awan, dan menukik tunggang langgang. Merpati katik (runt) adalah burung berukuran besar dengan paruh panjang dan padat dan kaki besar; beberapa dari sub-keturunan ini mempunyai leher sangat panjang, yang lain mempunyai sayap sangat panjang dan ekor panjang, sedangkan yang lainnya lagi mempunyai ekor pendek. Merpati berb ber-kerabat dengan merpati pos, dan bukannya memiliki paruh panjang, tetapi paruh sangat pendek dan lebar. Merpati puter memiliki tubuh yang sangat panjang, sayap dan kaki panjang; temboloknya berkembang besar dan menjadi kebanggaan karena bisa melambung, bisa membuat kagum bahkan membuat tertawa. Merpati turbit mempunyai paruh pendek dan berbentuk kerucut dengan garis bulu berbalik mengarah menurun ke dada. Merpati Jacobin mempunyai bulu terbalik di sepanjang punggung leher, sehingga menyerupai kerudung; dan proporsional dengan ukurannya, burung ini mempunyai sayap panjang dan bulu ekor. Merpati terompet dan merpati tawa (trumpeter dan Laugher), sebagaimana yang diungkapkan dari namanya, mengeluarkan suara dekut yang sangat berlainan dari jenis lainnya. Merpati fantail atau merpati ekor kipas mempunyai bulu ekor berjumlah tiga puluh atau bahkan empat puluh, bukannya dua belas atau empat belas yang merupakan jumlah umum bagi semua anggota famili merpati; bulu ekor tersebut tetap mengembang dan berdiri tegak lurus; burung yang bagus mempunyai kepala dan ekor yang bersentuhan; kelenjar minyak tidakjalan. Akhirnya, pada beberapa jenis piaraan, jantan dan betina memiliki perbedaan yang kecil satu sama lainnya.
Dalam kerangka beberapa jenis burung, perkembangan tulang wajah dalam hal panjang, lebar, dan lekukan sangat berbeda-beda. Bentuk ramus rahang bawah, baik lebarnya maupun panjangnya bervariasi secara mencolok. Jumlah vertebrae (ruas tulang belakang) dan sacrum berbeda-beda, begitu pula jumlah tulang rusuk, sesuai lebarnya serta keberadaan proses. Ukuran dan bentuk lobang yang ada di tulang dada sangat bervariasi demilqan juga tingkat perbedaan serta ukuran relatifdari kedua lengan furcula. Lebar yang proporsional dari nganga mulut, dan panjang yang proporsional dari kelopak mata, lebar lubang hidung, dan lidah (tidak selalu berkorelasi dengan panjang paruh), ukuran tembolok dan ukuran bagian atas aesophagus, perkembangan dan aborsi kelenjar minyak, jumlah bulu sayap primer dan jumlah bulu ekor, panjang sayap dan ekor yang berhubungan satu sama lain dan hubungan dengan tubuh, panjang relatifkaki, jumlah skutela pada jari-jari kaki, perkembangan kulit yang ada di antara jari-jari kaki, semua itu merupakan titik-titik struktur yang bisa berbeda-beda. Lamanya waktu yang dibutuhkan burung agar tumbuh bulunya sempurna berbeda-beda, demikian juga keadaan bulu ketika mengeram, bentuk dan ukuran telur berbeda-beda. Cara terbang, suara dan watak burung dari jenis yang sama pun berlainan secara mencolok. Akhirnya, dalam jenis yang sama, yang jantan dan yang betina mengalami perbedaan satu sama lain dalam tingkatannya.
Secara keseluruhan, paling tidak skor merpati bisa dipilih seandainya hal itu ditunjukkan kepada seorang ornitolog, dan jika ia diberitahu bahwa burung-burung tersebut adalah burung liar, ia tentu akan menggolongkannya sebagai spesies yang sudah ditentukan dengan benar. Lebih lanjut, saya tidak percaya bahwa dalam kasus ini, seorang ornitolog akan menempatkan burung merpati pos Inggris, merpati tumbler berwajah pendek, burung merpati katik, dan burung puter, merpati berb, dan fantail dalam genus yang sama. Yang lebih istimewa, dalam setiap jenis bisa ditunjukkan kepadanya beberapa sub-jenis atau spesies yang diwariskan murni, seperti yang ia sebutkan liar di beberapa tempat.
Adanya perbedaan diantara jenis piaraan merpati, saya yakin bahwa pendapat umum naturalis benar, bahwa semua keturunan berasal dari merpati bukit (Columba livia), termask beberapa ras atau subspesies geografis, yang berbeda sedikit satu sama lain. Karena beberapa alasan yang mendorong saya untuk mempercayai ini dapat diterapkan pada kasus lain, saya akan memaparkannya. Jika beberapa jenis piaraan tidak bervariasi, dan bukan berasal dari merpati bukit, mereka seharusnya berasal dari setidaknya 7-8 stok yang aborigin, karena tidak mungkin untuk dapat bervariasi jika tetuanya kurang dari itu.
Suatu argumen berbobot dan bisa dipakai dalam beberapa kasus lainnya ialah bahwa jenis-jenis yang dispesifikasikan di atas, meskipun pada umumnya cocok dengan merpati bukit yang liar dalam hal konstitusi, kebiasaan, wama, dan hampir semua bagian struktumya, namun di bagian-bagian lain jelas tidak umum. Melalui famili besar merpati Columbidae, kita bisa sia-sia mencari paruh yang menyerupai paruh burung merpati pos Inggris, atau seperti paruh merpati tumbler yang berwajah pendek atau seperti paruh merpati barb; dan sia-sia mencari bulu-berbalik seperti bulunya merpati Jacobin, mencari tembolok seperti kepunyaan puter, bulu ekor seperti kepunyaan fantail. Oleh karena itu jangan hanya beranggapan bahwa orang yang setengah beradab telah berhasil membudidaya-kan beberapa spesies dengan sungguh-sungguh, tetapijuga bahwa secara sengaja atau secara kebetulan ia menemukan spesies yang sama sekali tidak umum, dan selanjutnya bahwa spesies yang seperti ini, lalu menjadi hilang atau tidak diketahui. Begitu banyak kemungkinan aneh yang tidak dimungkinkan dalam tingkatan tertinggi.
Beberapa fakta yang menyangkut warna burung merpati masih menjadi pemikiran. Merpati bukit berwarna biru keabuan dengan pinggang putih, tetapi sub spesies India, C. intermedia dari Strickland, mempunyai bagian pinggang berwarna agak kebiruan. Ekornya mempunyai palang ujung hitam, dengan bulu luar yang pangkal tepian luarnya putih. Sayap-sayapnya mempunyai dua palang hitam. Ada jenis semi domestik dan ada jenis yang sungguh liar yang memiliki variasi dengan warna hitam, di samping dua palang hitam. Beberapa tanda ini tidak terjadi bersama pada spesies lainnya dari seluruh famili tersebut. Sekarang dalam setiap spesies jenis piaraan, dengan mengambil burung yang sudah dipelihara dengan baik, semua tanda tersebut di atas, bahkan sampai ke tepian putih pada bulu luar ekor, kadang-kadang memang cocok dikembangkan secara sempurna. Lebih lanjut, jika burung-burung yang termasuk dua keturunan berbeda atau lebih disi-langkan, tidak ada dari burung-burung tersebut yang berwarna biru ataii mempunyai tanda-tanda tersebut di atas; keturunan bastar sangat cocok untuk mendapat sifat-sifat ini seketika. Untuk memberikan satu contoh dari beberapa contoh yang telah saya amati, saya menyilangkan beberapa burung fantail putih, yang bisa berkembang biak secara nyata dengan beberapa merpati barb hitam dan yang terjadi, varietas biru dari burung barb adalah sangat jarang; di Inggris saya tidak pernah mendengar contohnya. Burung bastarnya berwarna hitam, coklat dan bercorang-coreng. Saya juga menyilangkan merpati barb dengan merpati bintik, yakni merpati putih dengan ekor merah dan bintik merah di dahinya dan yang terkenal jelek perkembangbiakannya; bastar nya ternyata berwarna kehitam-hitaman dan corang-coreng. Kemudian saya menyilangkan salah satu dari bastar barb-fantail dengan bastaran berbintik dan mereka menghasilkan burung berwarna biru indah, dengan pinggang putih, palang sayap hitam dobel, bulu ekor bertepi putih dan melintang, seperti merpati bukit liar. Atas prinsip yang sudah dikenal baik tentang kembali ke sifat-sifat leluhurnya, kita dapat memahami fakta-fakta ini seandainya semua jenis piaraan diturunkan dari merpati bukit. Tetapi jika kita mengingkari hal ini, kita harus membuat satu dari dua perkiraan yang sangat tidak mungkin berikut ini. Pertama, beberapa keturunan asli yang kita perkirakan berwarna serta bertanda seperti merpati bukit, meskipun spesies lainnya yang ada tidak berwarna dan bertanda seperti itu, sehingga dalam setiap keturunan atau jenis yang tersendiri bisa ada kecenderungan berbalik ke wama dan tanda yang sangat mirip. Atau, kedua, setiap jenis keturunan, bahkan yang paling mumi sekalipun, telah disilang-kan dengan merpati bukit dalam generasi ke generasi; di sini saya bisa mengatakan selusin atau dua puluh keturunan, karena tidak ada contoh yang dikenal mengenai keturunan persilangan yang berbalik, kembali ke nenek moyang berdarah asing, yang hilang karena banyaknya generasi. Dalam suatu jenis yang disilangkan hanya satu kali saja, kecenderungan untuk kembali ke suatu sifat yang berasal dari persilangan semacam itu tentu saja akan menjadi semakin berkurang, namun jika tidak terjadi persilangan, dan jika dalam suatu jenis ada kecenderungan kembali ke sifat yangsudah hilang selama generasi terdahulunya, maka kecenderungan ini bisa ditransmisikan tanpa berkurang untuk sejumlah genera?i yang tak terhingga. Dua kasus "kembali" yang berbeda ini sering-kali dicampurbaurkan oleh mereka yang telah menulis tentang warisan.
Akhimya, peranakan (hibrid) dari kalangan semua jenis merpati adalah sangat subur, sebagaimana yang bisa saya amati sendiri secara sengaja mengenai jenis-jenis yang sangat berbeda. Sekarang hampir tidak ada kasus yang bisa diketahui mempunyai kepastian per anakan dari dua spesies binatang yang sangat beda yang sama-sama sangat subur. Beberapa pengarang percaya bahwa domestikasi atau pemeliharaan yang berlangsung lama menghilangkan kecen derungan kuat pada kesuburan dalam spesies. Dari sejarahanjing dan sejarah beberapa binatang piaraan lainnya, kesimpulan ini bisa saja benar jikalau diterapkan pada spesies yang mempunyai hubungan erat satu sama lain. Tetapi untuk memperluas hal ini sejauh perkiraan bahwa spesies-spesies yang asalnya berbeda dengan merpati pos, merpati tumbler, puter dan merpati fantail, yang menghasilkan keturunan yang pada hakekatnya sungguh subur, merupakan sesuatu yang sangat gegabah.
Dari beberapa alasan ini, yakni alasan tidak mungkinnya orang zaman dulu membuat tujuh atau delapan spesies merpati yang diperkirakan bisa berkembang biak di dalam pemeliharaan; alasan bahwa spesies perkiraan tidak dikenal di alam liar serta tidak menjadi buas di mana pun; alasan bahwa spesies-spesies ini memberikan sifat-sifat aneh tertentu, jika dibandingkan dengan semua jenis Columbida lainnya, meskipun dalam banyak hal seperti merpati-batu, kadang-kadang muncul warna biru dan berbagai tanda hitam di semua keturunan, baik yang dipelihara secara mumi ataupun yang disilangkan, dan akhirnya alasan bahwa keturunan campuran temyata sangat subur, maka dari alasan-alasan semua tadi, jika disatukan, kita bisa mengambil kesimpulan dengan aman bahwa semua jenis piaraan kita berasal atau diturunkan dari merpati bukit atau Columba-livia dengan sub-spesies geografisnya.
Mendukung pandangan ini, saya bisa menambahkan, pertama-tama bahwa Columba livia liar telah diketahui mampu untuk dipelihara di Eropa dan India, dan bahwa burung ini mempuhyai kecocokan dalam hal kebiasaan serta kemiripan sejumlah bagian struktur dengan semua jenis piaraan kita. Kedua, meskipun dalam sifat-sifat tertentu, burung merpati pos Inggris berbeda dari merpati tumbler berwajah pendek, namun dengan membandingkan beberapa sub-jenis keturunan dari kedua ras tersebut, lebih-lebih yang dibawa dari negara-negara jauh, kita bisa membuat seri atau rangkaian yang hampir sempurna di antara burung-burung tersebut dengan merpati bukit; demikian juga kita bisa membuat seri dalam kasus-kasus lain, tetapi tidak dengan semua jenis. Ketiga, sifat-sifat yang sangat berbeda dari setiap jenis dapat bervariasi secara mencolok dalam masing-masing, contohnya pial dan panjang paruh merpati pos, pendeknya paruh merpati tumbler, jumlah bulu ekor merpati fantail; dan keterangan atas fakta ini akan jelas jika kita membahas Seleksi. Keempat, merpati telah dijaga dan dipelihara dengan perawatan yang sungguh-sungguh, serta digemari oleh banyak orang. Merpati sudah dipelihara selama ribuan tahun di berbagai bagian dunia. Catalan tentang merpati yang dikenal paling tua ialah dalam dinasti Mesir yang kelima, sekitar 3000 tahun Sebelum Masehi, sebagaimana yang ditunjuk-kan Profesor Lepsius kepada saya. Tetapi Birch memberitahu saya bahwa di dalam dinasti zaman dulu, merpati dikenai tagihan biaya. Pada zaman Romawi, seperti yang kami dengar dari Pliny, merpati mempunyai harga sangat tinggi. "Gila, merpati bisa menjadi sangat penting; mereka diperhitungkan oleh tingkat dan ras sebelumnya." Merpati sangat dihargai oleh Akber Khan di India sekitar tahun 1600. Tidak kurang dari 20.000 merpati didatangkan ke istananya. Akber Khan dikirimi beberapa burung sangat langka dari Raja Iran dan Turan; seorang sejarawan istana melanjutkan bercerita, "Dengan menyilangkanjenis-jenis burung, suatu metode yang belum dipraktikkan sebelumnya, Baginda bisa mengembangkan merpati secara menakjubkan." Pada saat yang sama, Belanda pun sangat getol memelihara merpati, seperti halnya orang-orang Romawi kuno. Begitu pentingnya perhatian dalam menjelaskan banyaknya variasi yang telah terjadi pada merpati, akan menjadi jelas jika kita membicarakan Seleksi. Dan kita akan melihat bagaimana beberapa jenis amat sering mem-punyai sifat aneh. Juga merupakan keadaan yang sangat meriye-nangkan bagi produksi jenis-jenis yang berbeda, bahwa merpati jantan dan betina dapat mudah dikawinkan; jenis-jenis yang ber-lainan dapat dipelihara dalam sangkar burung yang besar.
Saya telah mendiskusikan asal-usul merpati piaraan yang sekira-nya memungkinkan, dengan sedikit panjang lebar, namun tetap kurang mencukupi, karena ketika pertama kali memelihara merpati serta mengamati beberapa jenis dan mengetahui bagaimana mereka berkembang biak, saya masih merasa sangat sulit untuk percaya bahwa karena mereka semua telah dipelihara, maka mereka semua dimulai dari tetua yang sama, sebagaimana seorang naturalis sampai pada kesimpulan yang sama mengenai banyaknya spesies burung kicau atau kelompok burung lainnya di alam bebas. Satu keadaan yang sangat menyentuh saya, yakni hampir semua peternak binatang-binatang piaraan dan para pembudidaya tanaman yang telah saya ajak berbincang atau yang tulisan-tulisannya telah saya baca, sangat yakin bahwa beberapa jenis, yang masing-masing telah mereka rawat, diturunkan dari banyak spesies yang asal mulanya berbeda. Coba tanyakan kepada seorang pemelihara ternak Hereford terkemuka, seperti yang pernah saya tanyakan, apakah binatang temaknya mungkin tidak diturunkan dari binatang bertanduk panjang, atau keduanya dari keturunan tetua yang sama, dan ia akan tertawa mencemoohkan anda. Saya tidak pemah bertemu dengan pencinta merpati, unggas, itik, atau kelinci yang tidak yakin bahwa setiap jenis utama diturunkan dari spesies yang berbeda. Van Mons, dalam tulisannya tentang buah pir dan buah apel, menunjukkan bagaimana ia sama sekali tidak percaya beberapa jenis, misalnya saja buah pipih Ribston atau buah apel Codlin, pemah diturunkan dari biji pohon yang sama. Contoh-contoh yang tak terhitung banyaknya dapat diberikan di sini. Saya kira, penjelasannya sederhana saja: dari studi yang berlangsung lama, mereka sangat terkesan dengan perbedaan-perbedaan antara beberapa ras; dan meskipun mereka tahu betui bahwa setiap ras bervariasi sedikit, karena mereka mendapat nilai dengan menye-leksi perbedaan-perbedaan kecil tersebut, mereka tetap tidak mengerti tentang semua argumen umum, dan tetap menolak untuk menyimpulkan dalam pikiran mereka bahwa perbedaan tadi merupakan akumulasi selama generasi-generasi yang silih berganti. Para naturalis yang karena kurang begitu tahu tentang hukum warisan dibanding peternak dan yang pengetahuannya tidak lebih daripada pengetahuan tentang hubungan antara dalam garis keturunan yang panjang, mungkin saja tetap tidak mengakui bahwa banyak ras piaraan kita diturunkan dari tetua yang sama; mungin mereka tidak mempelajari pelajaran tentang kehati-hatian, ketika mereka meremehkan gagasan tentang spesies di alam bebas yang menjadi keturunan lineal dari spesies lain?
Prinsip-prinsip Seleksi yang Diikuti pada Zaman Dahulu dan Dampak-dampaknya
Marilah kita merenungkan sebentar langkah-langkah yang dengannya ras-ras piaraan diproduksi, entah dari satu spesies atau dari beberapa spesies yang sekerabat. Dampak atau pengaruhnya bisa dinisbatkan pada tindakan kondisi eksternal kehidupan secara langsung dan pasti dan bisa pada kebiasaan. Orang yang ingin menjelaskan perbedaan-perbedaan antara kuda tarik dan kuda balap, antar anjing greyhound dan bloodhound, antara merpati pos dan merpati tumbler lewat perantara semacam itu adalah seorang pemberani. Salah satu dari ciri mencolok pada ras-ras piaraan kita adalah bahwa kita melihat adanya adaptasi pada mereka, bukan semata untuk kepentingan binatang atau tumbuh-tumbuhan itu sendiri tetapi untuk kegunaan dan kesenangan manusia. Beberapa variasi yang berguna bagi manusia kemungkinan bisa timbul secara tiba-tiba atau lewat suatu langkah. Banyak para ahli botani misalnya, percaya bahwa tanaman satu genus dan teasel dengan duri-durinya yang tidak dapat ditandingi dengan penemuan mekanis apa pun, hanyalah sebuah variasi dari Dipsacus liar; dan banyaknya perubahan ini bisa saja muncul secara tiba-tiba dalam benih. Begitujuga bisa saja terjadi pada anjing turnspit, juga dalam kasus domba ancon. Tetapi jika kita membandingkan kuda tarik dan kuda balap, unta dan dromedari, berbagai jenis domba yang bisa hidup di tanah garapan atau di padang gunung, jika kita mem bandingkan wol dari satu jenis domba untuk satu tujuan, dan wol dari lain jenis untuk tujuan lain; jika kita membandingkan banyak jenis anjing, yang masing-masing mempunyai kegunaan bagi manusia dengan cara yang berbeda; jika kita membandingkan ayam sabung yang begitu tegar dalam bertarung dengan jenis ayam lainnya yang kurang suka bertarung, dengan ayam petelur yang tidak pernah punya keinginan untuk bertengger, dan dengan ayam batam yang sangat kecil dan moiek; jika kita membandingkan kelompok ras-ras tanaman perkebunan, tanaman dapur, tanaman kebun buah dan tanaman kebun bunga, yang sangat berguna bagi manusia pada musim-musim yang berbeda dan untuk tujuan-tujuan yang berbeda pula, maka saya kira kita hams melihat lebih jauh daripada sekedar melihat variabilitas. Kita tidak dapat memperkirakan bahwa semua jenis dihasilkan secara mendadak, dengan sempurna dan berguna seperti yang kita lihat sekarang ini. Memang dalam banyak kasus, kita tahu bahwa hal ini bukan merupakan sejarah mereka. Kuncinya ialah daya kekuatan manusia dalam seleksi akumulatif: alam memberikan variasi-variasi secara silih berganti; manusia tinggal menambahnya dengan aturan-aturan tertentu yang sekiranya berguna baginya. Dalam hal ini, boleh dikatakan manusia membuat keturunan yang sekiranya berguna bagi dirinya.
Kekuatan besar prinsip seleksi ini tidak bersifat hipotetis. Yang pasti, beberapa peternak, bahkan dalam satu kurun waktu kehidupan, telah memodifikasi jenis-jenis domba dan ternak mereka secara luas. Agar dapat menyadari sungguh-sungguh apa yang telah mereka lakukan, sangat perlu membaca beberapa tulisan mengenai hal tersebut serta perlu meneliti binatang. Para peternak biasanya berbicara tentang kelompok binatang sebagai sesuatu yang bersifat plastis, yang bisa mereka jadikan model sesuka mereka. Jika ada tempat dalam buku ini, saya dapat mengutip banyak bagian buku dari para ahli yang berkompeten mengenai dampak ini. Youatt yang mungkin lebih dikenal daripada individu yang lain karena karya-karyanya tentang pertanian dan yang merupakan penilai yang baik tentang binatang, berbicara mengenai prinsip seleksi sebagai "sesuatu yang memungkinkan seorang. agrikulturis tidak hanya memodifikasi sifat kawanan hewan, tetapijuga sekaligus mengubahnya. Ini merupakan tongkat sihir yang bisa dipakai untuk memerintahkan agar hidup apa pun bentuk dan wujudnya, menurut seleranya" Lord Somerville, ketika berbicara tentang apa yang dilakukan para peternak terhadap domba-dombanya mengatakan, tampak seolah-olah mereka mengapur suatu bentuk yang pada hakekatnya sudah sempurna, pada dinding, dan kemudian memberinya eksistensi." Pada bahan wol yang halus, pentingnya prinsip seleksi tentang domba merino telah begitu dikenal sehingga orang mengikutinya sebagai suatu kejuruan: domba ditempatkan pada kandang dan diselidiki oleh seorang "connoisseur" sebagai gambaran; dan ini dilakukan tiga kali dalam interval bulan; setiap kali, domba tadi ditandai dan digolongkan sehingga yang terbaik bisa diseleksi untuk perkembangbiakan.
Apa yang telah mempengaruhi secara aktual pada para peternak Inggris bisa dibuktikan dengan tingginya harga yang diberikan untuk binatang yang mempunyai silsilah baik. Dan binatang-binatang ini diekspor ke hampir semua bagian bumi. Kemajuan ini sama sekali bukan karena mempersilangkan jenis-jenis yang berbeda-beda; semua peternak yang baik sangat menentang praktik ini, kecuali di kalangan sub-jenis yang sangat dekat kekerabatannya, dan ini pun hanya kadang-kadang. Jika dilakukan penyilangan, seleksi yang paling dekat lebih diperlukan daripada dalam kasus-kasus biasa. Jika seleksi terjadi hanya dengan memisahkan varietas yang sangat berbeda dan mengembang-biakkan dari situ, asas dasarnya harus jelas, karena hampir tidak mudah dilihat. Hal ini menjadi penting karena pengaruh besar yang dihasilkan oleh akumulasi satu arah dari perbedaan-perbedaan selama generasi ke generasi sama sekali kurang dikenal di mata orang yang kurang pendidikan. Dari seribu orang, tidak seorang pun yang memiliki kejelian mata dan kejelian penilaian yang cukup untuk menjadi seorang peternak yang handal. Jika ia dikaruniai sifat-sifat tersebut dan jika ia mempelajari subjek tersebut selama bertahun-tahun serta mengabdikan hidupnya untuk hal itu, ia akan sukses dan mungkin bisa membuat kemajuan-kemajuan besar. Jika ia hanya menginginkan salah satu dari sifat-sifat ini, ia justru pasti gagal. Hanya beberapa orang saja yang mau percaya akan kapasitas alami yang harus dimiliki dan perlunya praktik selama bertahun-tahun untuk menjadi seorang pencinta merpati yang trampil.
Prinsip yang sama ini diikuti oleh hortikulturis; tetapi di sini variasi-variasinya sering lebih kasar. Tidak seorang pun berpikir bahwa produksi pilihan utama kita telah dihasilkan oleh satu variasi tunggal dari keturunan asli. Kita mempunyai bukti-bukti bahwa hal ini tidaklah demikian dalam kasus-kasus di mana ada catatan-catatan tepat yang disimpan; jadi untuk memberikan suatu contoh yang sangat sederhana, kita bisa mencatat bahwa buah frambus tetap bertambah. Kita melihat kemajuan yang mentakjubkan pada sekian banyak bunga milik penanam bunga, ketika bunga-bunga yang ada sekarang dibandingkan dengan gambar-gambar yang dibuat dua puluh atau tiga puluh tahun yang lalu. Begitu jenis tanaman sudah ditanam dengan baik, maka si penanam tinggal memeriksanya di persemaian dan mencabuti yang tidak baik, yang oleh mereka disebut tanaman yang menyimpang dari standar yang semestinya. Adapun yang menyangkut binatang, jenis seleksi-nya diikuti seperti itu. Oleh karenanya hampir tidak ada yang sembrono hingga mau mengembangbiakkan binatangnya yang paling jelek.
Berkaitan dengan tumbuhan, terdapat sarana lain untuk mengamati pengaruh seleksi yang terakumulasi yakni dengan membandingkan diversitas bunga-bunga dalam varietas-varietas berbeda dari spesies yang sama yang ada di taman bunga, yakni diversitas daun, kelopak, atau diversitas akar umbi, atau bagian apa saja yang bernilai di kebun, dibandingkan dengan bunga-bunga berspesies sama; diversitas bunga yang berspesies sama di kebun buah-buahan, dibandingkan dengan daun dan bunga dari serangkaian varietas yang sama. Lihatlah, bagaimana perbedaan daun-daun kubis, dan bagaimana sangat miripnya bunga-bunganya; betapa tidak mirip-nya bunga-bunga "heartsease", dan betapa miripnya daun-daunnya; bagaimana buah dari jenis frambus yang berlainan bisa berbeda dalam hal ukuran, warna, bentuk, dan bulunya, namun bunga-bunganya hanya menunjukkan perbedaan yang sedikit. Di sini varietas yang sangat berbeda dalam satu hal tidak harus berbeda sama sekali dalam hal-hal lain. Setelah diadakan pengamatan seksama, saya mengatakan bahwa hampir tidak ada kasus seperti ini, dan mungkin bahkan tidak pernah ada. Hukum variasi yang berkorelasi, yang kepentingannya tidak pernah dilupakan, akan memastikan adanya beberapa perbedaan; namun, sebagai suatu aturan umum, tidak bisa diragukan lagi bahwa seleksi variasi kecil-kecil yang terus menerus, entah pada daun, bunga ataupun pada buah, akan menghasilkan ras yang berbeda satu dengan yang lainnya, lebih-lebih dalam hal sifat-sifatnya.
Mungkin terdapat keberatan bahwa prinsip seleksi telah tereduksi menjadi praktik-praktik metodologis selama hampir tidak lebih dari seperempat abad; yang jelas hal ini baru diikuti lebih sering pada tahun-tahun terakhir ini, dan banyak tulisan tentang subjek ini yang diterbitkan; dalam hal tingkatan, hasilnya ternyata cepat dan penting. Namun sangat tidak benar kalau hal ini merupakan suatu penemuan modern. Di sini saya bisa memberikan beberapa referensi tentang karya-karya sangat antik, di mana telah diakui pentingnya prinsip ini. Pada zaman barbar dan primitifpada sejarah Inggris, binatang-binatang pilihan seringkali diimpor, maka perlu diberikan undang-undang untuk mencegah ekspor binatang tersebut. Waktu itu ada perintah untuk memusnahkan kuda berukuran tertentu, dan ini bisa dibandingkan dengan pemus-nahan tumbuh-tumbuhan yang dianggap jelek oleh para penanam. Saya berpendapat, prinsip seleksi diberikan secara berbeda dalam ensiklopedia Cina kuno. Aturan-aturan yang eksplisit ditetapkan oleh beberapa penulis klasik Romawi. Dari bagian-bagian dalam Kitab Kejadian, jelas bahwa wama binatang-binatang piaraan adalah warna yang ada pada zaman dulu. Orang-orang biadab sekarang ini sering menyilangkan anjing-anjing mereka dengan binatang-binatang jenis anjing liar untuk memajukan keturunan, dan orang-orang biadab dulu juga melakukan seperti itu, sebagaimana yang diuraikan dalam bagian-bagian buku Pliny. Orang-orang biadab di Afrika Selatan menyeragamkan warna binatang-binatang penarik, seperti yang dilakukan oleh sebagian orang Eskimo terhadap kelompok atau tim anjing mereka. Livingstone menyata-kan bahwa keturunan binatang piaraan yang bagus sangat dihargai oleh orang-orang Negro di pedalaman Afrika, yang belum berhubungan dengan orang Eropa. Beberapa dari fakta-fakta tersebut tidak menunjukkan adanya seleksi yang aktual, tetapi menunjukkan bahwa pengembangbiakan binatang-binatang piaraan dilakukan secara seksama pada zaman dulu, dan sekarang pun dilakukan oleh orang-orang yang peradabannya rendah. Hal itu akan menjadi fakta yang aneh, bahwa tidak ada perhatian terhadap pewarisan, karena pewarisan kualitas baik dan jelek sangat jelas.
Seleksi yang tidak disadari
Pada saat ini, para peternak andalan mencoba membuat keturunan atau sub-keturunan yang lebih unggul dari jenis apa pun yang ada di negara, lewat suatu seleksi metode dengan objek berbeda. Namun untuk tujuan kita, suatu bentuk seleksi yang bisa disebut Tanpa Sadar, yang dihasilkan dari semua orang yang berusaha memiliki dan membiakkan binatang individual yang terbaik adalah lebih penting. Jadi orang yang bermaksud meme-lihara anjing pemburu sudah barang tentu mencoba mendapat-kan anjing yang sebaik mungkin, dan setelah itu baru mengem-bangkannya dari anjingnya sendiri yang paling baik. Namun ia tidak ingin dan tidak mengharapkan keturunan yang berubah secara permanen. Bagaimanapun, kita bisa berkesimpulan bahwa ' selama berabad-abad, proses ini akan mengembangkan dan me-modifikasi pengembangbiakan dengan cara yang sama seperti yang dilakukan Bakewell, Collins dan lain-lain, secara lebih metodis lewat proses yang sama, dan mereka selama hidupnya banyak memodifikasi bentuk dan sifat binatang temak mereka. Perubahan-perubahan jenis yang pelan-pelan dan tak terasakan ini tidak pemah dapat diketahui kecuali jika ukuran aktualnya atau gambar keturunan yang seksama yang dipersoalkan sudah dibuat sejak lama berselang, dengan begitu bisa dipakai untuk perbandingan. Bagaimanapun dalam beberapa kasus, di daerah-daerah yang kurang berbudaya, individu-individu yang tidak berubah atau yang sedikit berubah, tetap ada; di situ ketumnan tidak begitu meng-alami perkembangan. Ada alasan untuk percaya bahwa anjing spanil milik Raja Charles secara tidak disadari telah berubah menjadi anjing cukup besar sejak zaman monarki. Beberapa ahli yang berkompeten yakin bahwa anjing setter secara langsung berasal dari anjing spanil, dan mungkin secara perlahan-lahan berubah dari anjing spanil tersebut. Juga diketahui bahwa anjing pemburu Inggris telah sangat berubah dalam abad terakhir ini, dan sebagaimana yang dipercaya, dalam kasus ini, perubahan tersebut kena pengaruh dari penyilangan dengan foxhound. Namun apa yang menjadi kepedulian kita ialah bahwa perubah an diengaruhi secara tidak sadar dan bertahap, namun dengan begitu efektif, sehingga meskipun anjing pem buru Spanyol dulunya berasal dari Spanyol, tetapi Borrow, sebagaimana yang ia katakan kepada saya, tidak melihat anjing tersebut seperti anjing berburu kita di Spanyol.
Dengan proses seleksi yang sama, dan dengan pelatihan secara seksama, kuda-kuda pacu Inggris telah unggul dalam hal kecepatan dan ukuran atas nenek moyangnya yang di Arab. Lord Spencer dan yang lain-lain telah menunjukkan bagaimana binatang ternak Inggris telah bertambah berat dan menjadi matang lebih awal jika dibandingkan dengan jenis ternak yang dulu dipelihara di negara ini. Dengan membandingkan sifat-sifat yang ada pada merpati pos dan merpati tumbler di Inggris, India dan Persia, kita bisa melacak tahap-tahap yang mereka lalui tanpa mereka rasakan dan tahap terjadinya perbedaan besar dari merpati bukit.
Youatt memberikan suatu ilustrasi sangat bagus mengenai pengaruh-pengaruh jalannya persilangan yang bisa dianggap tak sadar yang selama ini tidak pernah dapat diduga oleh para peternak, atau bahkan diinginkan untuk bisa membuahkan hasil yang teriadi, yakni hasil dan dua keturunan yang berbeda. Seperti yang dikatakan Youatt, dua jenis domba Leicester yang dipelihara oleh Buckey dan Burgess telah diturunkan secara murni selama lima puluh tahun yang lalu sampai sekarang, dari jenis asli milik Bakewell. Tidak ada kecurigaan dalam pikiran orang mengenai hal ini bahwa salah satu dari kedua pemilik ini tidak menyim-pangkan sesuatu dari darah asli jenis binatang milik Bakewell; perbedaan antara domba-domba yang dipelihara kedua orang tersebut begitu besarnya sehingga domba-domba itu tampak mempunyai variasi yang sangat berbeda.
Kalaupun ada orang-orang liar yang masih sangat barbar dan tidak pernah memikirkan sifat warisan pada keturunan binatang-binatang ternak mereka, namun jika ada masa kelaparan atau jika ada peristiwa malang lainnya, binatang yang sangat bergunabagi orang-orang itu untuk suatu tujuan khusus, akan tetapi dijaga secara seksama, dan dengan demikian binatang-binatangpilihan tersebut umumnya akan memberikan keturunan lebih banyak daripada binatang yang kurang bermutu, sehingga dalam kasus ini akan ada semacam seleksi tanpa sadar yang berjalan terus. Dengan terjadinya pembunuhan para wanita tua dan melahapnya pada saat-saat kekurangan maupun karena sudah kurang bernilai dari pada anjing mereka, di sini kita melihat adanya nilai yang dican-tumkan pada binatang oleh orang-orang barbar dari Tierra del Fuego.
Pada tumbuhan, proses kemajuan yang sama dan bertahap melalui pelestarian individu-individu terbaik melalui pemuliaan yang terjadi secara kebetulan, entah mempunyai perbedaan cukup untuk digolongkan sebagai varietas lain pada penampilan pertama, atau belum dan apakah dua spesies ras atau lebih telah bercampur lewat persilangan atau belum dapat dilihat secara jelas dalam bertambahnya ukuran dan keindahan yang kita lihat pada varietas-varietas bunga heartease, pelargonium, dahlia dan tanaman-tanaman lainnya, jika dibandingkan dengan varietas-varietas lain, atau dengan jenis tetuanya. Tidak seorang pun mengharapkan memperoleh bunga heartease atau dahlia kelas wahid dari biji tanaman liar. Tidak seorangpun berharap mengembangkan buah pir kelas wahid dari biji buah pir liar, meskipun mungkin ia berhasil mengembangkannya dari biji jelek yang tumbuh liar, asalkan biji itu dari jenis biji kebun. Buah pir, meski pun sudah dibudidayakan pada zaman dulu, tampak tetap men-jadi buah yang berkualitas rendah, sebagaimana diuraikan Pliny. Saya melihat kejutan besar yang terungkap pada ketrampilan tukang kebun dalam kerja kebunnya, yang telah membuahkan, hasil yang gemilang dari bahan yang tidak baik. Seni ini sebetulnya sederhana dan selama ini hasil akhirnya telah diikuti hampir secara tidak sadar. Ini terjadi karena selalu membudidayakan varietas yang terkenal paling baik, dengan menebarkan biji-bijinya, dan kemudian varietas yang sedikit lebih baik muncul dengan menyeleksinya dan begitu seterusnya. Namun tukang-tukang kebun dari zaman klasik, yang membudidayakan buah-buah pir yang paling baik yang bisa mereka peroleh tidak pernah berpikir alangkah lezatnya buah yang kita makan; meskipun kita menda-patkan buah yang lezat, berkat varietas terbaik yang bisa kita temukan di mana-mana, yang dalam tingkatan kecil pernah mereka pilih dan pelihara secara alami.
Banyaknya perubahan, yang terakumulasi secara pelan-pelan dan tanpa sadar, seperti yang saya yakini, menjelaskan adanya fakta bahwa sudah dikenal dengan baik, bahwa dalam bebe-rapa kasus kita tidak bisa mengenali, oleh sebab itu kita tidak tahu, jenis leluhur liar dari tanaman yang telah lama dibudida yakan di kebun bunga dan kebun sayuran. Jika untuk memaju-kan serta memodifikasi sejumlah tanaman kita sampai pada standar kegunaan yang sekarang bagi manusia, perlu waktu sampai berabad-abad atau ribuan tahun, maka kita bisa tahu, bagaimana Australia, Tanjung Harapan, dan daerah-daerah lain yang dihuni oleh manusia yang belum beradab tidak memberikan satu tanaman pun yang pantas dibudidayakan. Ini bukannya negara-negara yang kaya spesies tidak memproses jenis asli tanaman berguna dalam suatu kesempatan yang aneh, tetapi tanaman-tanaman pribuminya memang belum dikembangkan dengan seleksi yang berkelan-jutan hingga sampai standard kesempurnaan yang bisa dibandingkan dengan apa yang dicapai tanaman di negara-negara yang dulu beradab.
Berkaitan dengan binatang-binatang piaraan yang dipelihara oleh orang yang belum beradab, hal itu hendaknyajangan dipandang sebagai binatang yang selalu berjuang untuk mendapatkan makanannya sendiri, paling tidak selama musim-musim tertentu. Di dua negara yang lingkungannya sangat berlainan, individu-individu dari spesies yang sama, yang sedikit berbeda susunan atau strukturnya, seringkali justru lebih sukses di satu negara daripada di negara lain; maka dengan proses seleksi alam yang akan dijelaskan lebih banyak nantinya, bisa dibentuk dua sub-keturunan. Mungkin hal ini memberikan sebagian penjelasan mengapa varietas-varietas yang dipelihara oleh orang-orang liar memiliki lebih banyak sifat dari spesies aslinya daripada varietas yang dipelihara di negara-negara yang beradab.
Dalam pandangan yang diberikan mengenai peran penting seleksi oleh manusia menjadi jelas bagaimana ras-ras piaraan menunjukkan adaptasi struktur serta kebiasaan menurut keinginan orang atau kesenangan orang. Saya kira, kita bisa memahami lebih lanjut tentang sifat yang sering abnormal dari ras-ras domestik, demikianjuga mengenai perbedaan-perbedaan mereka yang begitu besar dalam hal sifat-sifat luarnya dan perbedaan yang relatif kecil dalam hal bagian-bagian internalnya atau organ-organnya. Orang sulit menseleksi, perbedaan struktur kecuali yang dapat dilihat dengan mudah, dan sebenarnya jarang memperhatikan internalnya. Dia tidak dapat bertindak dengan seleksi, kecuali dengan variasi kecil yang ditunjukkan alam kepadanya. Tidak ada yang mencoba membuat fantail (merpati ekor kipas) hingga dia telah melihat merpati sebelumnya dengan perkembangan ekor yang sedikit berbeda dari yang biasanya, atau puter sampai ia melihat merpati dengan paruh yang berbeda ukurannya dari biasanya. Tapi untuk mengemukakan hal ini, dalam banyak kasus adalah tidak benar sama sekali; hal itu tidak saya ragukan. Orang yang menyeieksi pertama kali seekor merpati yang berekor sedikit lebih besar, tidak pernah bermimpi bagaimana jadinya keturunannya besok melalui seleksi yang berlangsung terus sampai lama, dan yang sebagian tanpa sadar, dan yang sebagian lagi bersifat metodis. Mungkin nenek moyang semua merpati fantail hanya mempunyai empat belas helai bulu ekor, seperti burung fantail Jawa sekarang, atau seperti individu-individu dari keturunan lain atau berbeda, yang sama-sama memiliki tujuh belas bulu ekor. Mungkin merpati puter pertama melambungkan temboloknya tidak lebih besar daripada merpati turbit yang sekarang melembungkan bagian atas aesophagusnya, ini suatu kebiasaan yang diabaikan oleh para pencinta merpati, karena bukan merupakan salah satu yang dimaksud dari keturunan.
Atau orang hendaknya jangan berpikir tentang perlunya penyimpangan besar strukturyang bisa ditangkap mata penggemar: orang bisa merasakan adanya perbedaan kecil sekalipun, dan menjadi sifat manusia untuk menghargai sesuatu yang baru, yang jadi miliknya sendiri, meskipun sedikit. Atau nilai yang dulunya ditetapkan atas adanya perbedaan kecil pada individu-individu berspesies sama, hendaknya jangan ditentukan dari nilai yang ditetapkan sekarang atas perbedaan tersebut, setelah terjadi beberapa keturunan. Sudah diketahui bahwa pada merpati terdapat banyak variasi kecil yang muncul secara kebetulan, namun hal ini ditolak sebagai suatu kesalahan atau penyimpangan dari standar kesempurnaan dari setiap keturunan. Angsa biasa tidak melahirkan varietas-varietas yang mencolok, oleh karenanya angsa Toulouse dan keturunan biasa yang sedikit lain warna serta kege-sitannya tampak sebagai yang berbeda di dalam pameran unggas.
Pandangan-pandangan ini tampaknya ingin menjelaskan apa yang kadang-kadang menjadi perhatian, yakni bahwa kita hampir tidak tahu apa-apa mengenai asal mula sejarah dari binatang piaraan kita. Namun nyatanya, suatu keturunan, seperti halnya suatu diaiek bahasa, hampir tidak dapat dikatakan mempunyai suatu asal mula yang berbeda. Orang melindungi serta mengembang-biakkan suatu individu yang sedikit lain strukturnya, atau orang lebih peduli dari biasanya di dalam mencocokkan binatangnya yang terbaik; jadi di sini orang meningkatkan binatangnya, dan binatang yang sudah meningkat ini sedikit demi sedikit menyebar di kanan kirinya. Tetapi binatang-binatang ini hampir tidak memiliki nama khusus, dan binatang ini, karena hanya sedikit dihargai, sejarahnya pun diabaikan. Jika terus dikembangkan melalui proses yang sama, pelan-pelan, dan bertahap, binatang tadi akan menyebar lebih luas, dan akan dikenal sebagai sesuatu yang lain dan berharga, dan mungkin memperoleh nama kedaerahan. Di negara-negara yang setengah beradab dan yang mempunyai sedikit komunikasi bebas, penyebaran sub-keturunan baru ini merupakan suatu proses yang lamban. Sekali nilainya dikenal orang, prinsip seleksi tidak sadar, sebagaimana yang telah saya katakan, akan selalu cenderung menambah secara pelan-pelan ciri-ciri khusus keturunan, entah keturunan apa pun-mungkin dalam suatu periode, pertam-bahannya lebih banyak daripada dalam periode lainnya, seperti halnya timbul-tenggelamnya keturunan untuk mode-mungkin di satu daerah, penambahannya lebih banyak daripada di daerah lain, sesuai dengan tingkat peradaban penduduk. Tetapi dari catatan yang disimpan mengenai perubahan yang terjadi secara pelan, bervariasi serta tanpa sadar, kemungkinan hal itu sangat kecil.
Lingkungan yang Mendukung kekuatan Manusia dalam melakukan menseleksi
Sekarang saya akan memberikan beberapa komentar tentang lingkungan yang menguntungkan atau sebaliknya yang memberikan kekuatan pada manusia untuk melakukan seleksi. Variabilitas tingkat tinggi jelas-jelas menguntungkan karena secara bebas memberikan bahan-bahan untuk seleksi agar berjalan terus; jadi bukan perbedaan-perbedaan individu yang jauh tidak mencukupi untuk memungkinkan adanya akumulasi sejumlah modinkasi di hampir semua arah yang diinginkan. Tetapi karena variasi-variasi yang secara jelas berguna atau menyenangkan bagi manusia, hanya kadang-kadang saja muncul, maka dengan banyaknya jumlah individu yang dipelihara, kesempatan untuk muncul akan jauh lebih bertambah. Oleh sebab itu, jumlah sangatlah penting untuk sukses. Mengenai prinsip tentang domba-domba bagian Yorkshire, Marshall pernah menyatakan, "Karena domba-domba itu pada umumnya milik orang kecil, dan kebanyakan IN SMALL LOTS maka kebanyakah dalam kelompok kecil mereka tidak pernah dapat ditingkatkan." Di lain pihak para pemelihara kebun bibit; pada pemeliharaan sejumlah besar tanaman yang sama, biasanya jauh lebih sukses di dalam meningkatkan varietas baru dan bermutu daripada para amatir. Banyak individu binatang atau tanaman yang hanya dapat dibesarkan di tempat di mana kondisi untuk perkembangan menguntungkan. Jika individu-individunya hanya sedikit, maka semuanya dimungkinkan untuk dikembangbiakkan, apa pun kualitasnya, dan ini secara efektual akan mencegah seleksi. Namun mungkin unsur yang paling penting ialah bahwa binatang atau tanaman harus punya nilai bagi manusia, sehingga penyimpangan sedikit saja mengenai kualitas atau struktur mendapat-kan perhatian besar. Tidak ada yang dapat dihasilkan kecuali kalau mendapatkan perhatian semacam itu. Saya telah tahu dengan jelas bahwa merupakan keberuntungan besar bahwa strawberry mulai bervariasi di saat tukang kebun mulai memperhatikan tanaman ini. Tidak diragukan bahwa strawberry selalu bervariasi sejak dibudidayakan, namun sayang varietas-varietas kecil telah diabaikan. Bagaimanapun, setelah para tukang kebun memilih tanaman-tanaman individu dengan buah-buahan yang sedikit lebih besar, lebih muda atau lebih bagus, serta menanam biji dari buah itu, dan memilih lagi biji-bijinya yang terbaik, kemudian membiakkannya dari itu, baru varietas-varietas strawberry yang jumlahnya banyak dan menakjubkan tersebut dikembangkan (dengan bantuan penyilangan spesies-spesies yang berbeda) dan ini telah tampak selama setengah abad yang lalu.
Pada binatang, fasilitas dalam mencegah persilangan merupakan unsur penting dalam formasi ras-ras baru-paling tidak, di negara yang telah mempunyai ras-ras lain. Dalam hal ini, tanah cagar alam ikut memainkan bagian. Merpati-merpati dapat dijodohkan untuk hidup dan ini merupakan kegemaran besar bagi pencinta, untuk itu banyak ras yang ditingkatkan dan dipeli-hara kemurniannya, meskipun bercampur dalam kandang yang sama. Lingkungan ini hams sangat mendukung adanya formasi keturunan baru. Saya bisa menambahkan, merpati dapat dibiak-kan dalam jumlah besar, dan angka pertumbuhannya sangat cepat; burung-burung yang kurang bermutu bisa disingkirkan dengan mudah, karena jika disembehh, bisa dihidangkan sebagai makanan. Di sisi lain, kucing, karena kebiasaannya berkeliaran pada malam hari, tidak mudah dapat dipersamakan, meskipun sangat disayang oleh anak-anak dan kaum wanita. Kita jarang melihat keturunan lain yang dipelihara sampai lama; sebagaimana yang kadang-kadang kita lihat, keturunan-keturunan semacam itu hampir selalu diimpor dari negara lain. Meskipun kita tidak ragu-ragu bahwa ada beberapa binatang piaraan yang kurang bervariasi daripada yang lainnya, namun kelangkaan atau tidak adanya keturunan yang berbeda dari kucing, keledai, merak, angsa dan lain-lain bisa dihubungkan dengan seleksi yang belum memainkan peran; pada kucing, karena sulit dijodohkan; pada keledai karena sedikit yang dipelihara orang miskin dan kurang diperhatikan keturun-annya. Di bagian Spanyol dan di bagian Amerika, binatang ini telah dimodifikasi secara mengejutkan dan ditingkatkan dengan penuh seksama: pada merak, karena binatang ini sulit sekali dikembangbiakkan dan tidak dipelihara dalam jumlah banyak; pada angsa, karena punya nilai untuk dua tujuan, yakni bisa dimakan dan diambil bulunya, dan yang lebih khusus, karena tidak ada perasaan senang dalam mempertontonkan keturunan yang berbeda. Tetapi angsa dalam kondisi yang baik ketika dipelihara, tampak tetap memiliki organisasi atau sistem yang kurang luwes, meskipun sudah bervariasi dalam tingkatan kecil, seperti yang sudah saya uraikan di lain tempat.
Beberapa penulis tetap berpendapat bahwa sejumlah variasi yang ada dalam produksi domestik kita segera tercapai, dan setelah itu tidak pernah lebih dari itu. Adalah sedikit terburu-buru untuk menegaskan bahwa dalam satu kasus, batasnya telah tercapai, karena dalam periode baru-baru ini hampir semua binatang dan tanaman mengalami kemajuan besar; dan ini menun-jukkan variasi. Sama juga terburu-burunya jika kita menegaskan bahwa sifat-sifat yang sudah meningkat sampai batas terakhir-nya, dan yang setelah menjadi pasti selama berabad-abad, tidak dapat bervariasi lagi dalam kondisi baru. Tidak diragukan lagi, sebagaimana yang dikatakan oleh Wallace dengan penuh yakin, akhirnya batas atau limit akan tercapai. Contohnya, harus ada batas kecepatan atau ketangkasan pada binatang darat, karena ini akan ditentukan oleh pergeseran yang harus diatasi, oleh berat badan yang harus dibawa, serta kekuatan kontraksi yang ada dalam jaringan-jaringan otot. Namun apa yang menjadi perhatian kita ialah bahwa varietas-varietas domestik dari spesies yang sama berbeda satu dari yang lain hampir dalam setiap sifat, dan ini sudah diperhatikan serta diseleksi orang, dan lebih berbeda dari-pada perbedaan spesies lain dari genus yang sama. Isidore Geoffroy St. Hilaire telah membuktikan ini mengenai ukuran, begitu pula mengenai warna, dan mungkin juga mengenai panjang rambut. Adapun perihal kecepatan atau ketangkasan yang ada pada banyak sifat ciri tubuh, binatang ekiipse jauh lebih cepat dan dray-horse (kuda dray) memiliki kekuatan yang tak tertandingi, melebihi dua spesies alam yang termasuk genus yang sama. Sedangkan mengenai tanaman, biji-biji dari varietas tertentu dari buncis atau jagung mungkin lebih berbeda ukurannya dari-pada perbedaan biji dari spesies lain dalam satu genus yang ada di dua famili yang sama. Pernyataan ini tetap berlaku bagi buah dari beberapa varietas buah prem, dan masih berlaku lebih kuat pada buah melon, maupun dalam kasus-kasus sama lainnya.
Untuk meringkas asal mula ras-ras domestik binatang dan tanaman kita. Kondisi-kondisi kehidupan yang berubah-ubah adalah sangat penting untuk menyebabkan adanya varietas, baik lewat pengaruh langsung pada organisasi atau tubuh, maupun lewat pengaruh tidak langsung pada sistem produktif. Adalah tidak mungkin bahwa varietas menj adi suatu kesatuan yang inheren dan perlu dalam semua lingkungan. Sedikit banyaknya kekuatan warisan dan reversi ikut menentukan apakah variasi-variasinya akan berlanjut. Variabilitas diatur oleh banyak hukum yang tidak diketahui, yang korelasi pertumbuhannya mungkin sangat penting. Sesuatu bisa dihubungkan dengan pengaruh pasti dari kondisi kehidupan, tetapi seberapa banyak, kita tidak tabu. Mungkin pengaruh besar bisa dihubungkan dengan terpakai atau tidaknya bagian yang semakin meningkat. Jadi hasil finalnya rnenjadi sangat kompleks. Dalam beberapa kasus, saling persilangan antara spesies-spesies yang sejak awalnya berlainan tampak memainkan bagian penting dalam asal-usul keturunan. Jika ada beberapa keturunan yang sudah dibentuk dalam suatu negara, rnaka adanya saling silang yang tak sengaja, ditambah bantuan seleksi, jelas-jelas ikut mem-bantu formasi sub-keturunan baru. Namun pentingnya persi langan terlalu dibesar-besarkan, baik yang menyangkut binatang maupun yang menyangkut tanaman yang dikembang biakkan lewat biji. Mengenai tanaman yang secara temporer dikembang-kan lewat pemangkasan, lewat kuncup dan lain-lain, pentingnya persilangan sungguh besar; bagi orang yang membudidayakan, hal itu bisa dianggap variabilitas yang ekstrem, baik dari cangkokan maupun dari blasteran, serta kesuburan cangkokan. Namun tanaman yang tidak dikembangkan lewat biji kurang begitu penting bagi kita, karena daya tahannya hanya sementara. Keseluruhan sebab-sebab perubahan, pengaruh akumulatif seleksi, entah yang diterapkan secara metodologis, secara cepat atau secara tidak sadar dan pelan-pelan tetapi lebih efisien, tampaknya telah menjadi kekuatan yang dominan.
No comments:
Post a Comment